bc

Ceo’s First Love⚠️

book_age16+
8.2K
FOLLOW
59.3K
READ
billionaire
possessive
dominant
CEO
sweet
first love
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

(21+)⚠️

Keiden terkenal sebagai iblis berkedok ceo, karena dirinya adalah pria yang pintar dalam berbisnis. Akan tetapi pertemuan dengan cinta pertama nya membuat jari diri Keiden berubah total.

Kisah ini dipenuhi oleh bumbu romantis dan komedi, dengan genre dewasa.

chap-preview
Free preview
Bab 1A
"Bapak serius gak mau lihat calon sekretaris baru nya?" Tanya Peter meyakinkan Keiden untuk yang kedua kali nya. Keiden membuka beberapa CV calon sekretaris nya kembali, terkejut saat dirinya menemukan ada sebuah nama yang tidak asing menurut nya. "Clarissa serell, kenapa wanita itu melamar perkerjaan disini." Pikir Keiden. Keiden melangkah keluar. "Dimana tempat nya?" Tanya Peter. "Di ruangan pegawai baru lantai delapan pak." Ucap Peter sembari mengikuti Keiden dari belakang. Keiden menaiki lift menuju kelantai delapan, dirinya masuk kedalam ruangan tersebut setelah berhasil menemukan nya. Pria itu duduk diantara sembilan peserta yang lulus seleksi, dan melihat mereka satu-persatu. Keiden tersenyum melihat seorang wanita yang kini tengah menutupi wajah nya dengan sebuah map besar, siapa lagi kalau bukan Clarissa. "Kenapa kalian berani mendaftar menjadi sekretaris saya?" Tanya Keiden sembari menatap satu persatu peserta tersebut dengan pandangan tajam. Semua orang telah menjawab nya, begitupun dengan Clarissa yang mau tidak mau harus menujukan sikap tegas nya saat melamar pekerjaan ini. "Menjadi sekretaris saya bukan hanya bekerja saat berada didalam kantor saja, kalian harus siap siaga dua puluh empat jam untuk saya." Ucap Keiden. Tidak sedikit juga yang menatap wajah Keiden karena merasa terkagum-kagum dengan ketampanan pria itu. "Untuk gaji kalian tidak usah tanyakan lagi, saya membayar kalian sesuai dengan apa yang kalian lakukan." Ucap Keiden. "Peter, suruh mereka satu persatu-satu membuatkan saya kopi. Juga saya mau melihat kemampuan mereka dalam menata pakaian." Ucap Keiden tersenyum miring ketika menatap Clarissa. Kalau saja Clarissa tidak diamanahkan untuk masuk ke perusahaan yang bergengsi ini oleh alhmarhum papa nya, ka juga tidak mau bekerja dengan Keiden. Clarissa tidak pernah menyangkan bahwa calon bos nya adalah teman kecil nya sendiri. Setelah mereka selesai menyajikan kopi di hadapan Keiden, pria itu segera mencoba nya sayu persatu. Peter memberikan beberapa desain baju yang sudah dipilih oleh kandidat-kandidat dihadapan nya. Keiden pun mengangguk, dan pamit undur diri. Sebenarnya ia hanya ingin menyapa Clarissa dari dekat tanpa harus menjahilinya secara langsung. "Pilih dia." Ucap Keiden sembari menujukan CV Clarissa pada Peter. Peter mengecek kembali data milik Clarissa yang prestasi nya memang paling bagus diantara semua pelamar. Peter mengangguk, lalu Keiden kembali keruangan nua meninggalkan semua orang disana. Keiden membalikan badan. "Kerja dimulai dari hari ini." Ucap Keiden pada Peter. Peter mengangguk, lalu memberikan kabar pada Lisa kalau dirinya sudah boleh beristirahat dirumah dimulai dari hari ini. Peter kembali menatap semua kandidat dan langsung memilih Clarissa di tempat. Beberapa orang sedih, dan bahkan mengeluh karena tidak diterima. Akan tetapi Clarissa yang diterima terlihat merasa tertekan, atau dirinya mungkin saja sudah mengetahui hidup nya yang sebentar lagi akan persis seperti di neraka. "Mungkin saja aku akan dibulli lagi oleh nya." Gumam Clarissa sembari mengikuti Peter dari belakang. "Kamu bisa kerja mulai hari ini, Clarissa. Pak Keiden, dia sangat amat tegas. Jadi saya harap kamu sedikit bersabar ketika tengah menghadapi nya." Ucap Peter. "Berapa lama bapak sudah bekerja untuk pak Keiden?" Tanya Clarissa. Peter berfikir sejenak. "Entahlah, mungkin saja empat sampai lima tahun." Ucap Peter. Clarissa dan Peter telah berada didepan ruangan Keiden. "Kamu bisa masuk dan menanyakan tugas selanjutnya pada pak Keiden." Ucap Peter yang diangguki oleh Clarissa. Clarissa meneteralkan suara nya, lalu masuk kedalam setelah mengetuk pintu tiga kali. "Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Clarissa pada Keiden yang saat ini tengah menandatangani beberapa laporan di atas meja kerjanya. Lama tak mendengar jawaban Keiden, Clarissa pun berniat pergi menuju keruangan nya. Akan tetapi panggilan Keiden dari belakang menghentikan langkah nya. "Siapa yang menyuruh mu keluar dari sini?" Tanya Keiden tanpa melihat Clarissa. Clarissa bingung harus menjawab apa. "Duduklah disana, tunggu sampai jam siang tiba." Ucap Keiden melirik ke sofa di samping depan meja kerjanya. "Baik pak." Jawab Clarissa. Clarissa melihat jam dinding yang masib menujukan pukul sebelas siang, dirinya cukup mengantuk karena tidak melakukan apapun saat ini. Matanya terus menerus melihat jam dinding sampai kini pandangan teralihkan oleh Keiden yang beranjak dari kursi kerja nya. Pria itu nampak membuka kancing kemeja nya dan menampilkan pemandangan otot perut seksi yang tidak biasa. Clarissa mencoba untuk tidak melihatnya akan tetapi matanya terus menerus menatap kotak-kotak yang berada di perut Keiden. Wanita itu dengan sigap berdiri tanpa menatap Keiden yang sedikir terkejut. "Ba-bapak mau apa buka baju disini?" Tanya Clarissa gelagapan. Keiden diam, lalu berfikir lebih dulu sebelum menjawab nya. "Memang nya salah jika saya mengganti baju di ruangan pribadi sendiri?" Tanya Keiden membuat Clarissa mau tak mau harus menggelengkan kepalanya setuju. "Kembali duduk dengan tenang, Clarissa." Ucap Keiden kembali memakai kemeja baru nya. Hari ini Keiden ada pertemuan mendadak bersama investor, saat makan siang nanti. "Hei, periksa jadwal ku hari ini. Lalu kembali lagi kemari untuk temani saya bertemu investor." Ucap Keiden pada Clarissa yang langsung pergi meninggalkan ruangan pria itu. "Ternyata masih sama, lugu dan bodoh. Mau sampai kapan dia sadar tentang perasaan ku." Gumam Keiden yang terlihat lebih santai dari biasanya. Saat Keiden ingin membuka celana nya, suara pintu terbuka sukses mengagetkan dirinya. "Siapa yang berani tidak mengetuk pintu?!" Tanya Keiden memandang siapa yang ada didepak pintu saat ini dengan tatapan tajam milik nya. "Ma-maaf pak, saya gak tahu kalau bapak juga mau ganti celana. Untuk selanjutnya saya akan lebih berhati-hati dalam bekerja." Ucap Clarissa. Keiden menghela napas kesal. "Masuk dan tutup pintu nya dengan rapat. Hadap kebelakang dan bacakan saja jadwal saya sekarang!" Perintah Keiden. Clarissa mengangguk. "Siang ini bapak kosong, sore harinya bermain tennis bersama pak Raka." Ucap Clarissa sedikit gugup. "Telpon pak Raka dan ubah jadwal jikalau dia tidak mau membatalkan janji nya." Perintah Keiden yang diangguki Clarissa segera. Clarissa izin keluar untuk menelpon Raka, lalu kembali lagi untuk menjemput Keiden. "Apa sudah siap pak?" Tanya Clarissa. Keiden hanya berjalan menuju ke arah lift berada tanpa menjawab pertanyaan Clarissa. Lanjut? Tekan tombol love dan ramaikan komentar ya!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The crazy handsome

read
465.3K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
462.5K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.8K
bc

Hubungan Terlarang

read
501.4K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
279.7K
bc

Married By Accident

read
224.2K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook