Di dalam kantor Sean tidak bisa berhenti memikirkan ucapan Ana. "Jadwal tidur bersama?" Gumam Sean. "Kenapa anak sekecil itu sudah sampai sana saja pikirkannya?" Tanya Sean dalam hati kecil nya. Sean tersenyum merasa lucu dengan topik permbicaraan mereka kemarin malam, niat awal hanya ingin membuat jadwal belajar tapi malah berakhir seperti ini. Tok tok tok Datang seorang wanita dari balik pintu ruangan kerja nya, yang tak lain adalah Ana. Sesuai dengan perjanjian terakhir mereka, wanita itu meminta untuk sering mengunjungi kantor Sean. "Hai om!" Sapa Ana tanpa rasa gugup sama sekali padahal tadi malam perempuan kecil itu baru saja menggombali nya. "Hai juga Ana, kamu bisa duduk menunggu disana." Ucap Sean sembari melirik sofa di depan. Ana mengangguk sebelum meletakan bebera

