Nadia mennagis sejadi jadi nya, orang yang ia cintai hamper sepanjang hidup nya menyakiti hati nya hanya dalam satu kalimat saja. Bahkan tidak mengizinkan nya untuk bahagia sebnetar saja. Nadia tidak mau egosi, mengambil hnati bram sendirian sedangkan bram tidak menyuaki nya. Nadia memilih menyerahkan semua kebahagiaan bram, agar pria itu tidak usah pura pura mencinati nya di depan nya apalagi membiarakan nya di belakang nya suatu yang tidak mengenakan. Nadia sakit seklai, hati nya kini sakit sekali sampai rasa bereda diujung kematian. Nadia tidak bisa memaksakan cinta, jika cinta memang bukan untuk nya nadia gtak apa. Namum malamn ini bram menghampiri nya dalam keadaa yang kedinginan dan tidak tahu harus berbuat apa, nadia tidak tahu harus berbuat apa. Nadia kebingungan, sangat kebingun

