Bab.4a (season 4)

1045 Words
Clarissa membuka koper nya dan mencari baju putih serta mengeluarkan atasan blouse baru nya itu, di dalam otak nya seperti nya wanita itu merasa tidak perlu lagi memakai dalaman. Clarissa akan membuat dirinya sebagai sekretaris yang nakal saja sesuai keinginan Keiden. Clarissa sih senang hati saja memenuhi keinginan suami nya itu, tinggal kita lihat bagaimana reaksi dari Keiden. Sebelum memulai pertandingan bola di atas kasur Clarissa akan lebih dulu merekam segala aktivitas mereka ketika berakting, lumayan buat vidio untuk ancaman suatu hari nanti. Clarissa sih gak malu, sedangkan suami yang harus selalu memikirkan image baik bagi karyawan nya pasti lalu kalau vidio itu tersebar. Melihat sang suami sedang bersiap juga, Clarissa mengambil kamera kecil dan meletakan nya di tempat yang bagus dan sangat tepat. "Memang nya enak aku kerjain." Ujar Clarissa dalam hati nya. Clarissa merasa pusing sendiri ketika dirinya kebingungan memilih dua rok di depan nya. "Yang warna apa ya, sama modelan nya beda beda gini jadi bingung." Gumam Clarissa. Clarissa sempat tidak mau memakai celana namun pasti nya di proses oleh sang sutrada yang tak terlihat siapa lagi kalau bukan suami nya itu. "Sayang udah siap belum?" Tanya Keiden melihat Clarissa belum menggunakan bawahan dan masih menampakkan celana dalaman nya. "Kamu kalau mau aku serang sekarang bilang dong, jangan bikin deg-degan gini sayang." Ujar Keiden yang di jawaban gelengan kepala oleh Clarissa. Clarissa memilih asal dan alhasil penampilan nya gak karuan tapi tidak apa asal suami nya gak ribut mengeritik, tak lupa juga ia memakai sepatu tinggi serta kacamata. "Aku jadi flashback ini." Ujar Keiden yang menunggu Clarissa jalan ke hadapan nya. Clarissa melihat kamera nya yang nampak nya sudah oN dari tadi dan siap merekam a dengan mereka saat ini. 'Ayo Keiden lebih m***m muka nya supaya di vidio nampak sekali kelakukan mu.' Keiden tersenyum melihat Clarissa yang berjalan ke arah nya dengan menghentikan heels nya. "Seksi." Ucap pria itu untuk pertama kali nya saat adegan mereka ini di mulai Ingin rasnya clarissa ketawa tapi nanti dia suruh ngulang adegan sendiri. Selesai menghampiri, Clarissa berpura pura memberikan kontrak dan pulpen untuk Keiden tanda tangani sekarang juga. "Ini pak, kontrak dari perusahaan asing yang kemarin sempat kita temui tapi bapak belum sempat tanda tangan. Mereka sudah menanyakan, kapan kerja sama ini akan di lanjutkan?" Ujar Clarissa seraya menyibak sedikit demi sedikit rok nya keatas. Keiden tersenyum miring melihat tingkah istrinya yang ia tahu ini semua akan berhasil sesuai yang di harapkan, belum lagi nampak nya istrinya itu tak memakai bra atau pun dalama lain nya di balik blouse nya. Keiden bisa melihat nya dengan jelas dan menebak nya dengan sangat mudah. "Sekretaris nakal." Ujar Keiden seraya menatap bibir merah ranum milik sang istri. Clarissa yang melihat sikap suami nya sudah tidak biasa semakin ingin menggoda pria itu dengan mengedipkan satu mata juga mengigit bibir bawah nya. "Apa bapak mau saya bantu tanda tangani?" Tanya Clarissa mulai duduk di pangkuan Keiden saat itu. Huawwww Jantung Keiden bersorak melihat istrinya yang semakin agresif dan pintar dalam mengambil setiap momen ini. "Boleh, apa kamu tahu cara nya tanda tangan tapi tak membuat bekas sama sekali?" Tanya Keiden berbisik pada Clarissa. "Ah.. bos memang nya mau tanda tangan dimana sampai gak mau berbekas. Kalau di kertas kan sudah pasti ada noda bekas tinta pulpen." Ujar Clarissa sangat manja pada Keiden yang hati nya sedang bersorak sorak ria. "Menurutmu dimana sekretarisku?" Bisik Keiden seraya memasukan jemari nya kedalam rok milik Clarissa yang memilih untuk memejamkan matanya. Tetapi bukankah terlalu cepat jika mereka melakukan nya sekarang, disaaat yang genting begini Clarissa memutuskan untuk berdiri dan menjauh dari Keiden. "Biar saya buatkan minuman dingin dulu, bos nampak nya kegerahan dari tadi." Ujar Clarissa yang benar saja wanita itu menuju ke pantri dan mengambil air dingin. "Minum dulu bapak. Pelan pelan takut kesedak nanti saya sedih." Ujar Clarissa mencoba menggoda Keiden yang menggelikan kepala karena telah merasa dikerjai oleh sang istri saat ini. "Saya udah minum tapi merasa belum puas, saya kurang suka air putih saja tanpa campuran apapun. Kecuali air s**u saya suka sekali, apa lagi kalau besar ah maksud nya banyak." Ujar Keiden seraya melirik b*******a sang istri dengan pandangan mupeng. Clarissa tak berhenti di buat ketawa tetapi ia harus sebisa mungkin menahan ketawa nya, ia hampir berhasil membuat suami nya itu geram dan frustasi malam ini. "Gak ada s**u di kulkas rumah bapak, gimana kalau saya ganti dengan s**u yang lain nya?" Tanya Clarissa membuat Keiden menelan saliva nya karena sudah membayangkan yang tidak tidak sedari tadi. "Ya ampun.... Clarissa. Saya mau kamu duduk di pangkuan saya lagi, saya suka saat kamu duduk di atas saya." Ucap Keiden membuat Risa mengangguk dan menuruti kemauan suami yang kini sedang menjadi bos nya itu. "Ah, bapak kok ada yang nusuk ya dari bawah ke paha saya?" Tanya Risa pada Keiden yang cekikikan. Sebenarnya istrinya ini sok polos apa gimana sih, atau cuma mau menggoda nya saja dari tadi, awas ajaa Keiden akan membalas nya. "Mau di cobain?" Tanya Keiden membuat wanita tersebut menaikan satu alis nya pura pura tidak mengerti ucapan suami nya alias bos nya. "Cobain atau di periksa sendiri kira kira apa yang nusuk dibawah sana, kayak nya sih burung peliharaan saya clarissa." Bisik Keiden. Clarissa menghela napas nya sebelum mengiyakan ucapan Keiden. Tangan wanita itu menuju ke bawah sana untuk betulan memeriksa nya dengan cara di belai lembut membuat Keiden melenguh keenakan. "Eh kok burung nya bisa bersuara?" Tanya Clarissa membuat Keiden tertawa. "Coba kamu tanya sendiri siapa tahu dia jawab lagi pakai lenguhan." Ucap Keiden membuat waniya tersebut tak dapat menahan nya. Pria nya sangat berbahaya sekarang ini. "Saya buka boleh pak sangkar nya?" Tanya Clarissa yang di angguki keiden. Makasud sangkar di sana adalah resleting celana Keiden yanh sedari tadi seperti nya berontak ingin keluar. "Ah, Clarissa coba kamu pegang nya pelan pelan kalau ngga bisa bahaya nanti kamu mau tanggung jawab apa?" Ucap Keiden yang tidak di hiraukan sama sekali oleh Clarissa. "Uh, Hmm Clarissa." Clarissa tersenyum miring, lalu mengarahkan tangan kiri Keiden ke atas salah satu bagian d**a nya. "Pak kok jantung saya deg degan ya, rasanya sakit tapi juga senang secara bersamaan. Itu tanda nya kenapa ya. Apa ada masalah?" Tanya Clarissa yang di jawab gelengan oleh Keiden. "Kalau masalah ini saya jago nya, tinggal di remas aja pasti enakan kok."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD