Tuan Muda Raymond, Lama Tidak Berjumpa

717 Words
Dari sudut matanya, Daniel dapat melihat Sierra yang sedang dipeluk saat ini dengan seseorang yang berpostur mirip dengannya. Daniel langsung teringat dengan kalimat Sierra ‘Selingkuh tiada akhir.’ “Kamu benar-benar pembuat onar,” cibir Raymond pada Sierra. “Tuan Muda Raymond.” Riak pada sorot mata Daniel muncul sesaat. Kemudian, dirinya melepaskan tangan Stenny dan kembali dengan ekspresi wajah dingin, acuh tak acuh seperti biasanya. “Jenderal Daniel.” Raymond hanya mengangkat alis sebagai tanda salam, tanpa melepaskan pelukannya pada Sierra. “Satu minggu yang lalu, Tuan Muda Raymond baru saja tertembak. Aku kira saat ini Tuan Muda Raymond sedang dalam kondisi waspada penuh. Tidak disangka, Aku bisa bertemu denganmu di rumah sakit seperti ini.” Daniel melirik tangan Raymond yang masih belum berpindah dari pundak Sierra. Satu-satunya kontak tubuh dengan lawan jenis yang pernah Sierra alami adalah dimalam dia berhubungan dengan Daniel. Saat dirinya sudah kembali tenang dan menyadari situasi, dia cukup terkejut dengan jarak tubuh yang begitu dekatnya dengan Raymond. Sierra perlahan melepaskan tangan Raymond dari tubuhnya dengan canggung. “Kudengar Departemen Militer saat ini sedang melakukan reformasi wilayah militer, tapi Jenderal Daniel masih sempat meluangkan waktu untuk menemani kekasihmu memeriksa rumah sakit?” ucap Raymond pada Daniel tanpa mengalihkan pandangannya dari Sierra. Reformasi wilayah militer adalah proyek rahasia militer yang sangat penting. Setiap sebelum rapat dimulai, seluruh alat komunikasi peserta rapat harus disita, signal telekomunikasi di acak agar tidak ada informasi yang dapat bocor dari rapat tersebut, tetapi mafia ini malah membicarakan hal ini dengan santainya. “Kekasih?” Daniel bertanya balik. Dia melewatkan masalah tentang informasi rahasia militer yang disebutkan Raymond dan terfokus pada satu kata yang terdengar aneh di telinganya. Sesaat, Daniel tidak tahu apakah kata itu mengacu pada Jasmine yang berdiri di sampingnya atau mencurigai Raymond adalah kekasih baru Sierra. “Tuan Muda Raymond, lama tidak berjumpa.” Jasmine yang sedari tadi hanya terdiam, tiba-tiba melangkah maju untuk menghentikan adu mulut tidak jelas antara kedua pria dewasa itu. “Aku yang meminta Daniel untuk menemaniku memeriksa rumah sakit ini untuk keperluan pemerintahan nantinya. Paman Gerald juga akan segera datang.” “Oh Paman Gerald akan datang?” Raymond mengangguk sebagai tanda mengerti. Lalu, tanpa berpikir Raymond berkata, “Jasmine, dulu kamu memohon-mohon untuk menggantikan gadis pilihan Paman Gerald yang mengundurkan diri dan menjadi murid terakhir Paman Gerald. Memang sudah sewajarnya kamu harus bekerja keras menunjukkan kemampuanmu di hadapan Paman Gerald. Jangan sampai dia merasa menyesal sudah memilihmu.” Wajah Jasmine yang cantik membeku. Raymond lahir dari keluarga mafia dan memiliki latar belakang yang terhormat. Ucapannya yang apa adanya cukup menghancurkan segala pengendalian diri dan keanggunan yang mati-matian dipertahankan oleh Jasmine. Yang semua orang tahu, Jasmine adalah seorang jenius di dunia kedokteran dan merupakan murid terakhir pilihan dari Profesor Gerald Nelson. Murid-murid Profesor Gerald adalah sekelompok jenius dengan segudang prestasi yang jumlahnya bahkan tidak melebihi dari jari-jari di kedua tangan, yang dipilih langsung oleh Profesor Gerald. Namun, Raymond malah mengungkapkan rahasia terdalamnya tentang prestasinya itu dengan lantang di hadapan semua orang. Sejak zaman dulu, keluarga mafia sudah terbiasa terluka dan sering sekali mengetuk pintu maut, sehingga Profesor Gerald yang merupakan dokter terkenal pun memiliki hubungan khusus dengan keluarga Maximilian. Terlebih lagi, sejak zaman kakek Profesor Gerald, Keluarga Nelson dan Keluarga Maximillian sudah berhubungan dekat. Dengan hubungan keluarga yang dekat ini, tidak aneh Raymond tahu bahwa Jasmine pernah memohon untuk menjadi murid Profesor Gerald tetapi ditolak. Dia juga tahu bahwa Jasmine bukanlah murid yang awalnya dipilih oleh Profesor Gerald dan dia juga tahu bahwa Jasmine dan Daniel…. “Jenderal Daniel, Nona Jasmine.” Tepat pada saat itu, sebuah suara yang lantang kebapakan terdengar. Kemudian terdengar suara Raymond yang mengaduh, ternyata Profesor Gerald menusuk lembut perut Raymond yang terluka, wajah Raymond langsung berubah. Profesor Gerald pun berkata, “bocah tengik, lukamu belum pulih, tetapi kamu sudah berkeliaran lagi?” Sierra meringis melihat yang dilakukan Profesor Gerald. Dia tahu tempat yang ditusuk lembut itu adalah tempat dimana Raymond terluka. Kekuatan tusukan Profesor Gerald sudah dipastikan tidak akan membuat lukanya terbuka kembali, tetapi pasti menyebabkan rasa sakit yang sangat sampai kepala pun akan terasa pusing. Akan tetapi, Raymond hanya membungkuk beberapa saat, lalu menarik Sierra dan mendorongnya ke hadapan pria tua di depannya. “Pak tua, aku datang untuk mencari orang yang menyelamatkan hidupku. Dia adalah wanita yang menjahit lukaku malam itu.” Profesor..Profesor Gerald!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD