Kisah Tentang Sang Putri

824 Words
Keluarga Raeschell dan Keluarga Rosera disebut-sebut sebagai keluarga bangsawan yang berpengaruh di bidang militer dan politik. Daniel dan Jasmine juga merupakan pangeran dan putri yang sempurna tanpa kekurangan. Jika mereka bersama, maka mereka terlihat seperti pasangan yang dijodohkan oleh surga. Namun, enam tahun lalu, Tuan Besar Raeschell tiba-tiba memutuskan hubungan dengan keluar Rosera, dan Jasmine yang saat itu berstatus sebagai kekasih Daniel, juga tiba-tiba memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk meneruskan pendidikannya tanpa pemberitahuan. Pada saat itulah, kisah indah antara kedua mahluk sempurna itu tiba-tiba berakhir. Sekarang, saat Jasmine kembali, Daniel langsung datang menjemputnya. Meskipun dikabarkan Tuan Besar Raeschell selalu marah setiap mendengar berita tentang keluarga Rosera, tetapi Daniel tetap seperti pahlawan yang selalu ada di sisi tuan putri. Dia muncul dibawah tatapan semua orang dan mendampingi Jasmine. Keromantisan itu membuat orang-orang curiga apakah perpisahan enam tahun lalu benar-benar terjadi. ===== Bandara Internasional Ibukota Sosok tinggi dan tampan Daniel terlihat menuruni mobil Hummer yang sudah dimodifikasi sesuai dengan standar militer. Hendri segera memayungi Daniel untuk memastikan dia tidak terkena setetes hujanpun. Namun, kening Daniel semakin berkerut saat memperhatikan hujan yang turun. Wajahnya yang biasa tenang terlihat kesal. Hendri mengantar Daniel sampai ke lobi bandara. Ketika Hendri menurunkan payung dan sedang melipatnya, tiba-tiba terdengar suara dingin Daniel berkata, "Cari keberadaan wanita itu dan antarkan kemanapun yang mereka ingin tuju." Hendri membeku sejenak. Ini pertama kalinya Daniel memperhatikan orang lain saat sedang bertemu dengan Nona Jasmine. Sepertinya, Daniel tidak sepenuhnya orang yang dingin dan tidak memiliki hati. "Daniel." Sebuah suara lembut terdengar memanggil Daniel. Jasmine terlihat melepaskan genggaman anak kecil disisinya dengan lembut, lalu menatap Daniel dan memberikan senyuman manisnya. Dengan anggun, Jasmine berjalan menghampiri Daniel, dan dengan gerakan natural, tanpa disadari siapapun, Jasmine mengeluarkan selembar sapu tangan dan menyeka bagian wajahnya yang tadi di cium sang gadis kecil dan tangan yang digenggam anak kecil tadi. Melihat Jasmine sudah akan menemani Daniel, Hendri pergi secepat mungkin untuk mencari Sierra. Saat jarak Jasmine dan Daniel sudah cukup dekat, Jasmine tersenyum bahagia dan langsung melompat kedalam pelukan Daniel dengan wajah rindu dan bahagia. Tepat pada saat itu, Sierra mengangkat matanya, menatap layar LED dan melihat pelukan yang tertunda selama enam tahun akhirnya terjadi. Kembali menundukkan wajah dan melihat wajah Ans yang berada di dalam gendongannya, Sierra melangkah masuk ke dalam mobil Bugatti tersebut. Saat berikutnya, ponsel di saku Jasmine bergetar, sebuah pesan singkat dari nomor tidak dikenal muncul di layar ponsel Jasmine. [Manfaatkan Daniel untuk mendapatkan buku medis itu secepatnya] ===== Ketika Sierra membuka pintu mobil Bugatti itu, bau darah yang tidak bisa tertutupi oleh hujan langsung menyengat penciuman Sierra. Sedetik jantung Sierra terasa berhenti, sekilas tatapan matanya terlihat penuh kekhawatiran dan tangannya terasa dingin. Lalu terdengar suara "klik" halus, dan sebuah pistol yang terpasang peredam ditodongkan kearah Ans. "Masuk!" Perlahan Sierra masuk kedalam mobil. Saat ini Sierra benar-benar sudah pasrah. ===== Seminggu kemudian "Hei lihat, lihat, itu alumni Universitas Kedokteran Saint Mirrae!" Dikejauhan terlihat sosok seorang wanita yang sedang berjalan dengan angkuhnya. Jubah putihnya terlihat tidak sesuai dengan rambut pirang panjang keemasan bergelombangnya, berayun sesuai dengan langkah kakinya yang menggunakan sepatu dengan tumit setinggi 7 senti, yang semakin menonjolkan tubuh seksinya. "Kalau dia adalah alumni dari Universitas Saint Mirrae, apakah mungkin dia murid dari Profesor Gerald Nelson?" " Mana Mungkin?! Meskipun Profesor Gerald adalah pendiri Saint Mirrae, tetapi dia tidak mengajar." "Betul juga. Jumlah murid didikannya bisa dihitung dengan satu tangan. Tetapi dengar-dengar Jasmine Rosera sudah menjadi murid Profesor Gerald bahkan sebelum dia pergi ke luar negeri." "Waaah.....meskipun tidak menjadi murid Profesor Gerald, bisa menjadi murid lulusan Saint Mirrae dan bekerja disini saja sudah sangat menakjubkan. Dia bahkan lebih hebat daripada kepala rumah sakit kita." Ketika mendengar pujian-pujian dari orang-orang sekitarnya ini, wajah Sophia terlihat begitu sombong dan pandangannya meremehkan orang-orang yang memujinya itu. Kalau bukan karena mendapatkan pesan khusus yang memintanya untuk datang menemui seorang dokter yang tidak terkenal, tetapi memiliki keterampilan medis yang amat luar biasa, maka sudah dipastikan dia tidak akan mau membuang-buang waktunya di rumah sakit kelas tiga ini. Lebih baik dia memanfaatkan waktunya untuk mendekati Jasmine dan berusaha sebaik mungkin mengandalkan Jasmine agar bisa mendapatkan kesempatan untuk naik ke puncak karirnya. Mana mungkin dia akan datang ke rumah sakit kecil seperti ini. "Dasar orang bodoh. Wajah orang-orang ini memang penuh dengan kekaguman, tetapi tetap saja tidak bisa menutupi aura kebodohan dan kampungan mereka." pikir Sophia dengan jijik sambil melirik sinis. Namun, dia tidak keberatan. Biarkan orang-orang ini menatapnya seperti itu, karena mungkin sampai akhir hidup mereka nantinya, mereka belum tentu akan memiliki kesempatan lagi untuk melihat salah satu murid lulusan Saint Mirrae secara dekat seperti saat ini. "Lihat, lihat! Ans sudah datang!" Tepat saat senyuman arogan di wajah Sophia semakin lebar, seseorang diantara kerumunan itu tiba-tiba berteriak. Setelah mendengar teriakan itu, orang-orang di kerumunan itu seperti semut yang disiram air, semua berlarian berlomba-lomba keluar dari aula penyambutan meninggalkan Sophia dengan senyuman penuh kebanggaan yang belum sepenuhnya dia munculkan. Aula penyambutan tamu tiba-tiba kosong melompong dan terdengar keributan di area luar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD