“Hei! Tunggu sebentar!” Terdengar sebuah suara memanggil. Membuat Raymond menahan langkahnya dan berbalik.
“Terima kasih sudah menolongku, tetapi kamu siapa?” Suara yang sedikit terengah-engah itu semakin mendekat dan jelas.
Tanpa disadari, hampir saja Raymond menjatuhkan rokok yang ada di jarinya saat mendengar pertanyaan itu.
Wanita ini tidak kenal dirinya? Tidak disangka setelah menghabiskan waktu semalaman dengannya, wanita ini bahkan tidak ingat siapa dia?
“Seminggu yang lalu di jalan pusat kota, turun hujan deras kan?” kata Raymond sambil membuang rokoknya.
“Seminggu yang lalu?” Sierra berusaha mengingat-ingat sampai dahinya berkerut. Yang Sierra ingat, seminggu yang lalu adalah hari perceraiannya dengan Daniel, saat itu dia sedang merasa sangat kacau, melihat Ans yang kedinginan di tengah deras hujan, dia yang sedang kebingungan mencari tempat tinggal untuk Ans dan dirinya, melihat wajah bahagia Jasmine yang dijemput oleh Daniel, dan kemudian sebuah mobil yang….
Tiba-tiba wajah Sierra memucat dan dia memalingkan wajahnya dari Raymond.
Ekspresi wajah Tampan Raymond tiba-tiba menjadi cemberut. Sebetulnya apakah wanita ini membencinya?
Kehidupan Raymond selama ini dikelilingi oleh wanita cantik yang tidak terhitung jumlahnya. Ketika seorang wanita mengetahui identitasnya dan penampilannya yang tampan, semua wanita itu terobsesi ingin mendapatkan dirinya. Tidak sedikit yang menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkannya.
Saat hujan deras mengguyur saat itu dan darah memenuhi kursi mobilnya, wanita ini dengan tenang dan percaya diri, mengeluarkan pecahan peluru yang tertanam di tubuh Raymond.
Darahnya hampir menutupi tangan putih polos wanita itu, saat dia menjahit dengan cepat. Akan tetapi pemandangan itu tidak membuat sinar matanya berubah. Matanya menatap dengan dingin.
Hal yang paling luar biasa, jelas-jelas Ramond meminta bawahannya untuk memberikan wanita itu kartu namanya. Akan tetapi setelah beberapa hari telah berlalu, wanita itu tidak pernah sekalipun menghubungi dirinya.
Sempat terlintas di pikiran Raymond, bahwa semua tindakan wanita itu hanyalah salah satu bentuk jual mahal, salah satu akal licik untuk mendekati dirinya seperti para wanita lain yang memiliki motif tersembunyi.
Apakah tujuan sebenarnya wanita ini adalah untuk masuk ke dalam Kelompok Mafia Sky Dragon dan mencoba untuk mendekatinya?
Semua itu masih menjadi pertanyaan bagi dirinya, tetapi tidak masalah dia akan lebih bersabar untuk mencari tahu semua jawabannya.
Akan tetapi, setelah selama seminggu menunggu. Tidak ada sekalipun wanita itu pernah mencoba menghubunginya. Raymond teringat saat ada cahaya lampu yang mengarah ke dalam kabin mobilnya, sesekali memperlihatkan wajah Sierra yang polos, pucat, basah kuyup dengan bercak-bercak noda darahnya. Namun, matanya tetap setenang air dari awal hingga akhir saat wanita itu menolong merawat lukanya. Hal itulah yang membuat Raymond mulai terobsesi dengannya.
Hal yang lebih tidak terduga lagi adalah ketika Raymond berdiri di depannya Sierra bahkan tidak mengenali dirinya ataupun mengingat Siapa dirinya
“Bugatti Centodieci Perak, pecahan peluru kaliber 0.45?” Raymond berusaha memberikan potongan informasi untuk membantu Sierra mengingat.
Saat Raymond menyebutkan soal peluru itu mata Sierra sedikit berbinar.
“Hei Lihat! Jasmine benar-benar datang ke rumah sakit kita!” Tiba-tiba terdengar suara seruan kegembiraan yang tidak terkendali di belakang kerumunan. Bahkan kehadiran Raymond saja tidak bisa menahan luapan kegembiraan itu.
“Waah, bahkan Daniel sendiri yang menemani Jasmine datang”
“Daniel…” sosok ramping Sierra mendadak berhenti dan terdiam
Saat ini Sierra tidak ingin melihat Jasmine, dan dia bahkan sama sekali tidak siap untuk bertemu dengan Daniel kembali.
Sierra tahu, Daniel tidak akan peduli apapun yang terjadi pada dirinya, tetapi setidaknya dia tidak ingin terlihat begitu menyedihkan dengan kondisinya saat ini, sedang berjualan dengan makanan yang berserakan kotor di pinggir jalan. Walaupun dia tahu seorang miskin seperti dirinya hanya bisa mengandalkan apapun yang dia mampu untuk mencari uang.
Sierra tidak lagi berharap Daniel jatuh cinta kepadanya. Dia hanya ingin agar bisa menyembunyikan rasa malu dan rendah diri yang menguasainya, karena pernah mencintai Daniel bahkan sampai merendahkan harga dirinya.
“Sudah ingat denganku? Benar, aku adalah Raymond dari kelompok Sky Dragon.” Raymond yang melihat Sierra terdiam, mengira bahwa wanita itu sudah ingat siapa dirinya. Dia berkata dengan bangganya sambil mengangkat dagunya agar terlihat lebih gagah.
Pada akhirnya bahkan sebelum Raymond selesai berpose dan dapat berkata lebih, Sierra sudah menggendong dan membawa Ans pergi.
“Hei! Apakah kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?” Raymond berusaha menahannya, tetapi Sierra sudah lama pergi.
Untungnya, Raymond memiliki tangan dan kaki yang panjang sehingga dalam beberapa langkah saja dia sudah bisa menyusul Sierra.
“Jangan pergi! Aku Raymond Maximillian, tidak pernah berhutang budi pada siapapun. Untuk pertolonganmu di malam itu, katakan saja apapun yang kamu inginkan, aku akan mengabulkannya.”
Raymond mengikuti Sierra dibelakangnya, dia ingin menahan Sierra, tetapi dia tahu dia tidak bisa bertindak kasar pada penyelamatnya. Apalagi penyelamatnya, dengan tinggi hanya sekitar 1,6 meter, terlihat begitu kecil dan mungil, bahkan jauh lebih kurus dari terakhir kali mereka bertemu.
Raymond memberikan tanda kepada anak buahnya untuk tidak lagi mengikuti Sierra, dia juga tidak langsung menahan tubuh Sierra agar berhenti berjalan. Sebuah situasi yang tidak terduga yang pernah ditemuinya adalah, bahkan setelah Raymond memberitahukan siapa dirinya dan kelompok Sky Dragon, untuk pertama kali dalam hidupnya, wanita kecil di depannya itu masih bergeming tidak peduli dan hanya mempercepat langkahnya agar dapat keluar dari kerumunan.
Raymond bagaikan seekor anjing penjaga besar yang terus mengikuti Sierra dibelakangnya, dan mulai membuat dirinya kesal.
“Hei, jangan berjalan terlalu cepat. Apakah kamu sedang mencari seseorang? Atau kamu sedang melarikan diri dari orang kamu singgung?” Tanya Raymond dan lagi-lagi dijawab dengan keheningan.
Raymond memiliki insting tajam seperti hewan, tetapi saat itu dia sama sekali tidak dapat menghubungkan seorang ibu tunggal yang sedang menjual makanan kotak di pinggir jalan dengan kedatangan Daniel.
“Tenang saja, selama kamu menyebutkan nama Raymond Maximillian, mencari seseorang bukanlah hal yang sulit.”
Tiba-tiba pintu lobby rumah sakit yang berada di depan Sierra terbuka lebar. Beberapa dokter dan karyawan terlihat berjalan dengan terburu-buru keluar dari pintu rumah sakit tersebut. Seketika, orang-orang itu berhenti saat menatap Raymond yang tinggi dan begitu menarik perhatian.
Walaupun orang-orang itu bergegas keluar karena ingin menyambut kedatangan pasangan Jasmine dan Daniel, wajah tampan Raymond saja sanggup membuatnya menjadi pusat perhatian tanpa perlu orang-orang tahu siapa dirinya sebenarnya.
Saat itulah, Sierra menyadari bahwa orang dibelakangnya bukanlah orang sembarangan.
“Jadi, kamu orang terkenal ya?” Akhirnya Sierra bersuara dan berbalik menatap Raymond.