“Dulu aku yang sering temani Iyang datang, menggantikan Eyang yang sudah enggak ada. Aku ikut bantu sebisaku. Aku sudah lama enggak pernah datang ke sini lagi, ya sekembalinya dari Kanada.” Jemma terlalu larut dalam patah hatinya, sampai ia tidak punya keinginan melakukan yang lainnya selain bekerja, bekerja dan bekerja untuk JeFa saat itu.
Ia menoleh ke Althaf. Althaf menemukan sisi keluarga Maawirya yang ini. Yang tidak banyak orang lihat. Dan dia yakin jika Iyang Jemma memang baik.
Althaf meraih jemari Jemma. Lalu mereka berhenti depan sebuah ruangan, seperti aula cukup menampung seluruh anak-anak yayasan.
Mata Jemma menemukan Iyang yang tengah tertawa, bersama anak-anaknya.
“Itu Iyangku... Ayo! Al... Sudah saatnya kamu kenalan sama orang paling berarti dalam hidupku.”
Althaf m
