Suara Jemma maupun Mama jadi tidak terkontrol sejak mereka tidak sejalan dalam pembicaraan dadakan ini, “oh, atau anak kesayangan Mama yang bilang?” Mama menoleh pada Darby. “Aku cuman sampaikan apa yang kulihat dari kebersamaan kalian, Je. Kalian semakin dekat dan Ibra makin cocok sama kamu. Dia bilang ingin segera serius dan meresmikannya. Bagus dong, kalau Ibra langsung temui Papa-Mama dan menunjukkan keseriusannya.” Jawab Darby. Mama menatap Jemma dengan tatapan lekat, “Darby jelas menyayangimu, Je. Sebagai Kakak, dia menilai Ibra cocok untukmu. Jadi—“ “Darby menyayangiku? Ah... sejak kapan dia dan Mama peduli padaku?” nada Jemma jelas sarkasme sekali. Mama dan Darby mematung mendengarnya untuk sesaat. “Ternyata sering enggak dipedulikan, gak dianggap penting oleh kalian ja