Jangan membiarkan lukamu mengarahkanmu pada pilihan yang salah, jangan biarkan lukamu menghalangimu dari kebahagiaan yang mungkin sedang menanti didepan sana~
.
.
Althaf masih terdiam. Tangannya yang menggenggam gelas kini sedikit gemetar, sementara tangan lain masih dalam genggaman tangan Jemma. Ia menahan banyak hal yang belum bisa dia uraikan dengan kata-kata. Kata-kata Jemma barusan masih terngiang jelas di telinganya. Teramat jelas sampa Althaf yakin semua itu bukan ilusi. Jemma baru saja mengajaknya melanggar batasan hanya berteman, bahkan mengajaknya menikah. Perempuan ini memang terlalu banyak kejutan sejak pertama kali mereka bertemu.
“Al, aku cuman butuh kamu tetap setia di sampingku. Lainnya biar aku yang pikirkan dan urus... Dan kamu akan mendapatkan aku, bukan cuman pacar
