Author’s POV Naufan berjalan mendekat. Ezka masih sedikit bengong dan termangu melihat keramahan sikap Naufan yang ia rasakan terlalu ramah untuk ukuran laki-laki. Ketertarikan Ezka pada sesama laki-laki memang sudah perlahan memudar, mungkin hanya tersisa 30 persen setelah sebelumnya ketertarikan pada laki-laki lebih besar dibanding ketertarikannya dengan perempuan. Namun tetap saja masih ada sedikit desiran kala menatap seorang laki-laki tampan yang sikap dan cara berpikirnya begitu dewasa. Ezka memiliki kecenderungan tertarik dengan pria yang punya pemikiran dewasa, ngemong dan bisa menjadi kakak. “Hai Ezka nice to meet you again.” Naufan tersenyum dan wajahnya terlihat begitu berseri. Ezka membalas dengan seulas senyum tipis, “kebetulan banget kita ketemu di sini.” “Tidak ada yang

