Author’s POV Ezka berjalan memasuki restaurantnya. Derap langkahnya terdengar merdu menaiki tangga. Dia tak menyangka pertemuannya barusan dengan Naufan mengubah pandangannya tentang laki-laki yang dijodohkan dengan kekasihnya itu. Awalnya dia menduga Naufan mungkin akan bersikap kaku padanya, tapi ternyata Naufan begitu ramah bahkan dia sempat meminta nomor Hpnya. Ezka tak bercerita apapun soal hubungannya dengan Zafa pada Naufan. Kadang dia berpikir, seandainya Zafa memilih Naufan, mungkin ia akan mundur karena Ezka tahu, Naufan orang yang baik. Meski begitu Ezka masih ingin memperjuangkan cintanya. Saat memasuki ruang pribadinya, dia terperanjat melihat Zafa sudah duduk menunggunya. Mata mereka beradu. Zafa mengulas senyum dan beranjak dari posisinya. Ada debaran di d**a yang tak mamp

