Part 01 - Nikah

1036 Words
Zafran menatap pada Elmera yang duduk bersanding dengan dirinya sekarang, dengan memakai pakaian pengantin. Dan akhirnya mereka menikah juga, setelah kemarin Elmera membawa dirinya bertemu dengan orang tua gadis itu dan setelahnya pertemuan kedua keluarganya. Dan mereka menikah hari ini. Dan secara meriah. Dan tidak lupa kemarin Zafran sudah memberikan surat perjanjian kontrak pernikahan dengan Elmera, yang langsung ditanda tangani oleh gadis itu dan mereka sepakat minimal pernikahan ini dua tahun, dan Elmera akan menjadi istrinya untuk sementara atau selamanya. Dia harap selamanya akan menikah dengan Elmera dan menjalin hubungan pernikahan yang seperti mereka mimpikan. Elmera menatap pada seorang pria yang masuk ke dalam hotel dengan membawa anak dan istrinya. Dia mengepalkan tangannya, dan ingin menghancurkan orang itu dengan tangannya, namun dirinya harus tahan untuk tidak melakukan itu. “Elmera! Selamat, akhirnya kau menikah juga. Dan ini suamimu?” tanya pria itu menunjuk pada Zafran. Zafran mendengar apa yang ditanyakan oleh pria itu mengangkat sebelah alisnya, dan dia mengangguk. “Iya. Saya suaminya Elmera, memangnya ada apa?” tanya Zafran, dirinya balik bertanya dan menatap pada Elmera yang terus saja menatap pada pria di depannya dengan tatapan yang amat sangat sulit sekali Zafran perhatikan. Karena di tatapan itu ada kebencian. Kemarahan. Kekecewaan. Dan lainnya. Dia menggenggam tangan Elmera. Elmera menatap pada tangannya yang digenggam oleh Zafran, dia membalas genggaman tangan Zafran. Kalau dirinya menyentak genggaman tangan Zafran, maka banyak yang curiga kalau pernikahan mereka tidak seperti yang mereka pikirkan. “Kau dan dia sangat serasi sekali. Dan aku berharap kau akan bahagia dengannya,” ucap pria itu tersenyum manis pada Elmera. Elmera mendengarnya berdecih dan dia menarik tangan Zafran untuk pergi dari hadapan pria itu. Dirinya merasakan sesak di dadanya. Bagaimana dirinya bahagia, kalau saja sumber kebahagiaannya—ah! Dia ingin mengadu pada Tuhan, dan mengatakan pada Tuhan, kalau dirinya sangat membenci alur hidupnya ini. “Dia siapa dirimu?” tanya Zafran pada Elmera. Elmera menggeleng pelan, dirinya tidak mau menjawab pertanyaan dari Zafran. Dirinya menatap pada keluarga Zafran yang tampak bahagia dengan keluarga mereka dan anak-anak mereka. dirinya tersenyum tipis. Apalagi adiknya Zafran. Zanetha wanita itu sekarang hamil anak keempatnya dengan Rei—suaminya Zanetha. “keluargamu tampak sempurna sekali, beda dengan keluargaku, dan kepedihan yang aku rasakan.” Ucap Elmera. Zafran mendengarnya menatap pada keluarganya dan dia mengangguk, memang keluarganya tampak bahagia dan begitu sempurna. Setelah semuanya mereka lalui. “Ya, memang tampak sempurna. Dan kita bisa seperti itu nantinya. Kalau kau mau menikah sungguhan denganku,” ucap Zafran tersenyum pada Elmera. Elmera mendengarnya memutar bola matanya malas, dan dirinya sekarang berjalan menuju rekan bisnis kerja ayahnya, dan dia tersenyum pada mereka semuanya. Dan mengangguk ketika mereka semua mengucapkan selamat padanya. Zafran yang berdiri di samping Elmera, dan mengenal beberapa orang itu tersenyum sopan. “Saya, tidak menyangka, kalau Nona Elmera akan menikah dengan Tuan Zafran. Kalian sangat serasi sekali. Dan kalian berdua juga dari keluarga terpandang, dan banyak membuat orang iri melihat kalian menikah,” ucap salah satu pria dengan sifatnya yang suka memuji dan suka mengambil hati. Zafran mendengarnya tertawa kecil. “Anda bisa saja. Padahal saya dan Elmera itu biasa saja, dan kami menikah juga karena cinta bukan karena kami sama-sama dari keluarga berada,” ucap Zafran dan memeluk pinggang Elmera, dan Elmera yang dipeluk oleh Zafran mengepalkan tangannya. Dia sungguh tidak mau disentuh oleh Zafran. Tapi, kalau dia menepis tangan pria ini, maka dirinya akan menjadi pusat perhatian. Zafran mengulum senyumnya. Sungguh hebat sekali dirinya, pandai mengambil kesempatan dalam kesempitan. Yang dimana dirinya bisa menyentuh Elmera sesuka hatinya sekarang. Dan kalau bisa dirinya ingin menyentuh Elmera lebih dari ini. Membawa gadis itu masuk ke dalam kamar hotel dan mulai melakukan malam pertama. Ah! Dirinya harus sabar dulu, dan jangan gegabah. Zafran mencium pipi Elmera sekilas, membuat orang-orang di depan mereka tersenyum senang melihatnya, dan mereka semua berharap kebahagiaan untuk pernikahan Zafran dan Elmera. “Kalian memang romantis sekali. Pernikahan kalian akan menjadi pernikahan yang dibicarakan tahun ini. dan semoga kalian segera diberi anak, sehingga pernikahan kalian semakin sempurna, da nada iblis kecil yang akan membuat berisik di dalam rumah dan membuat kalian pusing,” ucap salah satu pria tertawa kecil. Zafran mendengarnya tertawa. Seperti ketiga keponakannya yang suka membuat keributan di rumah, dan membuat kepala Zafran pusing dengan tingkah laku yang mereka lakukan. Namun dirinya kalau tidak bertemu dengan ketiga keponakannya, dia merasa rindu dan ingin menemui keponakannya. “Semoga saja. Saya juga berharap bisa memiliki anak secepatnya dengan istri saya. Seperti yang anda katakan, kalau rumah tangga kami akan terasa sempurna.” Kata Zafran, dan berharap dengan adanya anak, maka Elmera akan mencintai dirinya dan tidak mau bercerai dengannya nanti. Dan pernikahan kontrak ini pun akhirnya sudah berakhir dan tidak ada lagi yang namanya pernikahan kontrak. Elmera mendoakan dirinya juga cepat hamil, karena dia ingin terbebas dari pernikahan ini secepatnya. Dan dia bisa menceraikan Zafran. Dan untuk anaknya, dia tidak akan mengambilnya dan akan memberikan anaknya pada Zafran. Dia tidak menyukai anak kecil. Yang bagi dirinya anak kecil itu hanya beban dan membuat kepala pusing. Biar saja hak asuh anaknya untuk Zafran sepenuhnya. Dan dia tidak akan menuntut apa pun. Yang terpenting dia sudah memenuhi permintaan seseorang untuk menikah, dan melihatkan padanya. Kalau dia bisa melupakan orang itu dan tidak berharap lagi padanya. “Ya, semoga saja saya dan Zafran segera memiliki anak,” ucap Elmera, dan dirinya kembali menarik tangan Zafran untuk menjauh dari situ. Dan dia membawa Zafran untuk duduk di salah satu meja, dan memakan makanan. Dirinya masih memerhatikan keluarga Zafran. Keluarga terpandang dan memiliki harta melimpah, dan juga kebahagiaan melimpah juga ada dalam keluarga itu. Sempurna sekali. Dan dia masuk ke dalam keluarga yang penuh kesempurnaan itu, dan akan pura-pura di depan keluarga sempurna itu. Dengan pernikahan yang sempurna dan sungguhan bersama dengan Zafran. Dia akan menjadi menantu yang terlihat baik juga, dan akan menyembunyikan lukanya. Dan bagaimana mati rasanya dia sekarang. Dia saja sangat membenci hidupnya. Dan mau mati saja. Tapi, hidupnya masih harus dijalani dengan membalaskan semuanya pada seseorang. Dan dia menatap orang itu dengan tatapan dinginnnya. Dan dia tidak suka melihat orang itu tertawa dan tersenyum bersama orang lain. Kau menyakitiku… ucap Elmera dalam hatinya, dan dia meminum minuman di atas meja sambil melihat orang itu penuh tatapan luka dan kebenciannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD