Brukkkk!! Ivan tersungkur. Ia memegangi rahang kanannya yang terasa ngilu. Belum juga ia bangkit, Ryan sudah meraih krah kemejanya lagi. Siap memukulnya. "Ada apa?!" Ivan bertanya sedikit berteriak. Kedua tangannya menyilang di depan wajah. Berusaha menghalau pukulan berikutnya. "Semua ini gara-gara lo!" Ryan berseru marah. Tangannya masih dalam posisi siap memukul. "Apanya yang gara-gara gue? Duduk dulu. Kita bisa bicarakan baik-baik." Ivan masih berusaha menenangkan. "Halah!" Bukkk!!! Sebuah pukulan mendarat lagi kali ini di rahang kiri Ivan. Ia memegangi rahangnya. Ryan kembali bersiap mendaratkan pukulan berikutnya tapi Ivan lebih dulu sigap menangkis. Lengan kirinya membentur pergelangan tangan kanan Ryan. Membuat Ryan semakin geram. Mata Ryan kelam. Gelap. Dipenuhi amarah. I