Menjelang pukul sebelas siang, Elvina baru sempat mengistirahatkan tubuhnya. Sejak pagi tiga bayi kritis menyita seluruh perhatian dan energinya. Beruntung menjelang siang semua tindakan telah selesai. Saat ini hanya perlu observasi saja. Ia duduk meregangkan otot punggung dan lehernya. Bersiap menulis beberapa catatan khusus di map rekam medis. "Weekend kemarin lo pulang?" Ryan membuka pembicaraan. "He'em." Elvina tak menoleh. "Ngapain?" lanjut Ryan. Elvina terdiam. Ia menoleh ke arah Ryan sejenak. Mulai mengerti apa yang ingin dibicarakan laki-laki itu. Maka ia menghela nafas dan duduk menghadap Ryan. "Menyelesaikan urusan gue sama ortu gue dan Ivan." "Hasilnya?" "Baik." Elvina kembali menulis di atas map rekam medis. "Tadinya gue juga mau ke rumah lo." Ujar Ryan setelah hening b