Bab 34. Runtuhnya Harapan

1196 Words

Hari Senin pagi. Jika ada sesuatu yang lebih cerah dari cuaca Jakarta hari ini, maka itu pasti adalah wajah sumringah sepasang suami istri yang baru saja pulang sehabis bulan madu. Binar dan Bima tak bisa menyembunyikan raut wajah bahagia mereka. Meski rapat hari ini dihadiri oleh banyak sekali orang, tapi seolah hanya mereka berdua di dalam ruangan ini. Setiap ada kesempatan, keduanya selalu melempar tatap. Binar akan tersipu malu, sementara Bima sibuk mengulum senyum. Adakah yang bisa memergoki mereka berdua? Tentu saja Januar yang hari ini datang rapat. Pria itu mendengus kasar setiap kali mendapati Bima dan Binar saling melempar tatap. “Lo kenapa?” tanya Kiran yang duduk di sebelah Januar, berbisik. “Nggak apa-apa,” balas Januar, berbohong. “Muka lo jutek banget, kenapa dah?” “Eh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD