Chapter 54 - Mimpi Buruk

1102 Words

Aresha berjalan menghampiri kekasih hatinya yang sudah terlelap dengan nyenyak, entah sejak kapan. Dirinya pun tidak sadar karena asyik bercerita. Aresha duduk di tepi ranjang sambil mengusap lembut pipi Alvarro. Namun, si empunya tidak bergerak, seperti seorang pangeran yang sedang tertidur. "Dua hari ini kamu membuat hidupku berubah seratus delapan puluh derajat, Varro. Apa ini kenyataan atau hanya sekadar mimpi indah yang sebentar lagi waktunya aku bangun?" monolog Aresha kepada dirinya sendiri. "Kalau memang hanya mimpi, biarkan aku bermimpi lebih lama lagi. Sepertinya aku tidak mampu untuk menghapus kenangan kita selama dua hari ini." Grep. Alvarro menarik tangan Aresha hingga Aresha masuk ke dalam pelukan Alvarro. "Ini bukan mimpi, Sayang," suara serak khas bangun tidur terdeng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD