48 - Sosok Wardiman

1276 Words

"Nahh, nahh… Ayo sekalian! Biar cepat!" Melihat kini lima berandal menerjang secara bersamaan, bukan cemas, wajah Wardiman justru malah antusias. Senyum lebar penuh kebengisan, mengembang begitu lebar bersama gerakan tangan melempar Celurit pada genggaman tangan kanan, berganti ke tangan kiri. Mode serius Wardiman, tampak mengandalkan tangan kiri. Atau mungkin sekedar prinsip pribadi, bentuk takhayul yang memang sering dipercaya oleh kaum Pribumi. Dalam suatu kesempatan, Wardiman sempat bercerita kepada Willem tentang kehidupan masa mudanya yang mana sering mengunjungi banyak gunung dan gua. Bertapa. Mencari wangsit, begitu istilah digunakan oleh Wardiman. Menyatakan dalam salah satu pertapaannya, ia dikunjungi oleh seekor makhluk gaib berwujud kera putih raksasa yang kemudian memutusk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD