Bagian 29

1024 Words

Hadi tidak langsung pulang ke rumah melainkan mampir dulu ke makam Silvi untuk melakukan sesi curhat dengan wanita yang sudah menemani selama beberapa tahun terakhir ini. "Aku minta maaf karena cenderung melupakanmu, Sil. Aku nggak bisa menahan diri untuk menggauli Tiana. Kamu di sana pasti merasa sedih, karena nafsuku memang seperti binatang yang nggak bisa lepas begitu saja." Hadi berkata seraya mengusap batu nisan istrinya. "Aku sudah menyentuhnya beberapa kali. Bukankah ini namanya aku jahat?" Hadi bergumam dengan mata menatap nama Silvi di batu nisan yang tertera. "Apakah ini juga bisa disebut sebagai penghianatan? Tapi kalau boleh jujur, rasanya sulit sekali untuk mengabaikan pesona yang dimiliki oleh sahabatmu. Aku jujur sebagai laki-laki, aku tertarik dengan tubuhnya." "Silvi,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD