Wang sudah menungguku di ruang tamunya. Dia memakai setelan jas three pieces berwarna hitam terbuat dari kain semi wol yang jahitannya sangat eksklusif. Jas Wang ini, pasti dari perancang terkenal. Wang tampak sangat gagah. Ketika melihatku berjalan masuk ke ruang tamunya, Wang berdiri dari kursinya untuk menyambutku. Wang tersenyum lebar dan senang sekali melihatku memakai Kira pakaian tradisonal Bhutan yang aku pakai saat pernikahan Rara. “Kamu memang pintar sekali ,mendampingi calon suami untuk tugas memang harus memakai pakaian tradisional karena nanti kita akan disambut secara militer saat di Thailand”. Aku menatap Wang sambil tersenyum, dalam hati aku mengatakan , aku bukan pintar sebenarnya. Tapi aku tidak mempunyai baju yang lain lagi. Ini baju yang terbagus yang aku punya.