Gauri berlari menyusuri koridor rumah sakit berlantai 10 tersebut dengan nafas ngos-ngosan. Wajahnya sudah merah lantaran keringat yang membasahi, terasa sedikit panas. "Pasien bernama Sella Zaskia, dirawat di ruang mana, Suster?" Gauri menyeka keringat seraya bertanya pada perawat yang bertugas. "Sebentar ya Mbak. Saya cek dulu." Gauri meremas jemarinya cemas. Ketika mendapatkan telepon bahwa Sella dirawat, secepat kilat dia meninggalkan taman kota saat masih menyendiri di bawah pohon. Pikirannya kala itu hanya satu, dia mencemaskan keadaan Sella. "Pasien dengan nama Sella dirawat di kamar nomor 109 lantai 6, Mbak." Gauri tersadar dari lamunan ketika perawat tersebut memberitahu kamar Sella. "Baik, Sus. Terima kasih." Lantas dia menaiki lift yang membawanya ke lantai 6. Gauri m