Perhatikanlah bagaimana sifat buruk itu terselubung. Juga dengan manusia yang bermuka dua. Itu bagai makhluk kasat mata yang tak terlihat. ~~ “Gauri, kau kemana saja?” Baru saja Gauri menapakkan kakinya di dalam rumah, Sella sudah menyerangnya dengan suara yang meninggi. Seperti sudah menunggunya pulang sejak tadi, bukan suatu kebetulan jika Sella duduk seorang diri di ruang tamu. “Jalan-jalan,” jawab Gauri asal. “Apa? Jalan-jalan.” Sella yang saat itu sedang duduk di sofa, langsung bangkit dan marah-marah. “Bagaimana bisa kamu masih sempat-sempatnya jalan-jalan ketika kondisi ayah sedang tidak baik-baik saja, Gauri. Anak macam apa kamu?” “Anak yang dengan sadisnya ditindas keluarga sendiri.” Gauri menjawab dengan suara lantang. Membuat Sella naik darah. “Apa maksudmu, Gauri?” Ti