Di Senin pagi kala itu, Kinnas merasa sesuatu terasa berbeda, khususnya perasaannya pada menantu yang menjadi sumber kebahagiaan putranya. Banyak tanya yang memenuhi benaknya, tentang ucapan Anas yang ketakutan hingga bibirnya mengungkapkan alasan ketakutannya itu adalah Bunda Giska yang dulu memukulinya. Dilihatnya menantunya itu, yang sedang disuapi oleh Juna dengan begitu manis, tatapannya penuh cinta pada Juna, pun sama seperti Juna yang menatap Giska penuh cinta. Mereka begitu sempurna sebagai pasangan, kan? Giska juga terlihat mencintai Anas sejak awal, kok, tapi kenapa bibir Anas justru melantunkan nama Giska sebagai sumber ketakutannya? Genggaman di tangannya membuat Kinnas tersentak, Garvi menatapnya dengan penuh makna, membuat Kinnas menarik napasnya panjang dan melanjutk