Cassandra dan Jenna bercakap cakap hingga larut malam di tepi kolam renang, mereka memang selalu klop jika bicara dan selalu ada topik pembicaraan jik bertemu.
"Case, kamu menginap disini?" suara aunty Nicole membuat pembicaraan Cassandra dan Jenna terhenti, Cassandra melihat jam tangannya dan terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, berarti dirinya dan Jenna sudah beberapa jam bicara.
"Sepertinya tidak aunty."
"Kenapa? bukannya besok sunday, libur kan?"
"Iya sih aunty tapi..."
"Sudah menginap saja disini, kamu bisa tidur bersama Jenna kan?"
"Baiklah aunty."
"Yeay... kita bisa bercakap cakap seharian," ucap Jenna senang. Jenna dan Cassandra kemudian beranjak dari duduknya kemudian masuk dalam mansion, mereka menaiki tangga menuju kamar Jenna di lantai tiga.
"Aku pinjam piyama kamu ya Jen."
"Tentu, kamu pilih saja Case."
Cassandra berjalan menuju lemari pakaian dan membukanya kemudian memilih piyama Jenna, piyama lengan pendek dan diatas lutut, piyama motif moon and stars. Cassandra masuk dalam kamar mandi dan berganti pakaian dengan piyama, lalu kemudian keluar dari kamar mandi.
Cassandra melihat Jenna sedang berganti tanktop dan hotpants, Jenna memang terbiasa tidur seperti itu, ia tidak suka memakai piyama tidur. Cassandra naik ke atas ranjang diikuti oleh Jenna.
"Berapa lama kamu di Melbourne Case?"
"Two weeks maybe, kenapa?"
"Kenapa tidak tinggal disini saja?"
"Aku tidak enak Jen, lagi pula, teman teman kerjaku tidak tahu siapa aku sebenarnya, tidak ada yang tahu identitasku sebenarnya juga disana. Aku pegawai biasa dan tidak ingin mereka tahu anak siapa aku sebenarnya."
"Kenapa begitu?"
"Tentu saja akan jadi pertanyaan besar kenapa putri pemilik perusahaan garmen malah bekerja di perusahaan garmen orang lain, nanti mereka pikir aku mata mata."
"Benar juga sih, tapi bos kamu menarik juga," celoteh Jenna, Cassandra yang berbaring di samping Jenna segera menoleh pada sepupunya itu.
"Kamu suka pria mature macam pak Kavinda."
"Maybe, aku lihat dia itu gagah, have s*x appeal. kalau dia masih sendiri aku pasti akan mengejarnya."
"Serius kamu Jen, lalu Thomas mau kamu kemanakan?"
"Aku bercanda Case, masa aku suka pria dewasa, tapi menarik juga sih dia."
"Sudah ah, ayo tidur, besok kamu mau ajak aku kemana?"
"kita keliling saja naik mobil kalau ada yang menarik kita berhenti."
"Oke," jawab Cassandra kemudian memejamkan matanya, Cassandra bingung kenapa ia merasa tidak suka saat Jenna membicarakan Kavindra dan sepertinya tertarik pada bosnya itu. Cassandra kemudian memejamkan matanya dan mulai terlelap.
Keesokan harinya Cassandra bangun dengan badan segar, ia cukup nyenyak tidur di kamar Jenna yang nyaman, sebenarnya kamar hotel yang ia tempati juga nyaman tapi ia lebih suka rumah untuk tidur.
Cassandra kemudian bangun dan beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk mandi, ia melihat Jenna masih tidur dengan lelap. Cassandra keluar setelah lima belas menit di kamar mandi, ia memakai batrobe yang ada di kamar mandi Jenna.
Cassandra membangunkan Jenna, "Jen... Jenna...."
Jenna menggeliat dan membuka matanya, "ada apa Case?"
"Katanya mau jalan jalan, ayo."
Jenna kemudian duduk, "kamu sudah mandi?"
"Sudah, sana kamu mandi, aku mau berpakaian dulu," jawab Cassandra kemudian mengambil pakaian yang ia pakai semalam.
"Kamu mau pakai itu lagi case?"
"Aku tidak membawa pakaian ganti Jen."
"Pakai saja pakaian aku."
"Boleh?"
"Tentu saja, kenapa tidak."
Cassandra tersenyum dan berjalan menuju lemari besar di kamar Jenna, ia memilih celana pendek selutut bermotif army dan kaos tanpa lengan. ia tahu panasnya Melbourne saat siang, jadi ia memilih pakaian yang menyerap keringat dan yang nyaman di musim panas.
Sedangkan Jenna masuk dalam kamar mandi dan keluar sepuluh menit kemudian, ia juga segera berganti pakaian dengan hotpants dan tanktop.
Cassandra dan Jenna kemudian turun untuk sarapan bersama, di ruang makan sudah ada om Albert, aunty Nicole dan Shayna.
"Good morning om, aunty, Shayna," sapa Cassandra pada om Albert dan keluarganya.
Cassandra dan Jenna kemudian duduk bergabung untuk sarapan pagi.
"Kalian mau kemana?" tanya aunty Nicole.
"kita mau mobiling saja mom, sudah lama juga Cassie tidak kesini kan."
"Aku ikut ya kak?"
"Katanya besok ada kuis? belajar sana," ucap Jenna.
"Kakak ah, tidak asyik."
"Kakak kamu benar sayang, kamu lebih baik belajar ya, biar nilai bagus," ucap om Albert.
Shayna hanya mengangguk dengan wajah cemberut.
Setelah makan pagi, Cassandra pamit pada om Albert dan aunty Nicole karena ia akan langsung kembali ke hotel setelah jalan dengan Jenna, Jenna dan Cassandra kemudian berjalan keluar dari mansion menuju mobil sport milik Jenna yang diparkir di halaman mansion.
Mobil keluar dari mansion menyusuri jalanan Melbourne, Jenna mengemudikannya berkeliling saja bersama Casssandra hingga hari beranjak siang. Jenna membelokkan mobilnya ke sebuah cafe, mereka akan makan siang di cafe tersebut.
Jenna memilih tempat duduk yang sedikit tersembunyi tapi bisa melihat seluruh area cafe, ia dan Cassandra kemudian duduk dan memesan makanan. Cassandra dan Jenna makan sambil bercakap cakap tentang apa saja, tapi perhatian mereka tertuju pada tempat yang tak jauh dari dari tempat mereka duduk.
Seperti ada keributan disana, Jenna dan Cassandra hanya melihat sekilas saja tapi betapa terkejut Cassandra karena ia melihat Kavindra sedang bersitegang dengan dua orang pria muda, entah apa yang mereka ributkan hingga dua pemuda itu tampak marah dan kesal pada Kavindra yang sedang bersama asistennya.
Kedua pemuda itu kemudian berjalan keluar dari cafe tersebut.
"Case, bukankah itu bos kamu?" tanya Jenna.
"Iya itu dia."
"Kenapa dia ribut dengan pemuda pemuda itu?"
"Sudahlah itu bukan urusan kita," jawab Cassandra melanjutkan makannya, Jenna menghentikan seorang waiters dan bertanya keributan apa yang terjadi tadi, waiters itu menjawab jika dua pemuda memaksa seorang gadis ikut bersamanya tapi Kavindra berusaha menengahi dan tidak baik jika memaksakan kehendak kepada orang lain membuat dua pemuda itu kesal.
Jenna mengangguk angguk mengerti, "gentle sekali bos kamu Case," ucap Jenna tersenyum penuh arti, sedangkan Cassandra hanya menggelengkan kepala melihat sikap saudara sepupunya itu.
~~~
~~~
Jenna dan Cassandra sudah berkeliling dan kadang berhenti di suatu tempat untuk membeli sesuatu hingga hari beranjak malam, Cassandra sudah lelah dan ingin Jenna mengantarkan dirinya kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok ia akan kembali bekerja magang di Melbourne Grand Textile.
Jenna melajukan mobilnya menuju hotel dimana Cassandra menginap bersama karyawan Semesta Alterio Textile, tapi di sebuah tikungan seseorang berdiri dan coba menghentikan mobil mobil yang lewat tapi tidak ada satupun yang mau berhenti.
"Jen, sepertinya pria itu butuh pertolongan," ucap Cassandra.
"Jangan Jen, disini rawan perampokan dengan modus minta pertolongan, lihat saja, tidak ada mobil yang berhenti," jawab Jenna.
"Tapi Jen, kalau memang dia membutuhkan bantuan dan kita tidak membantunya lalu terjadi sesuatu bagaimana?"
"Ck... dasar kamu, dari dulu tidak berubah Case," gerutu Jenna kemudian menepikan mobilnya, Cassandra kemudian keluar lebih dulu dan mendekati pria itu dan betapa terkejutnya Cassandra karena pria itu adalah asisten Kavindra.
"Pak Agung?"
"Mbak Casssandra?"
"Kenapa pak?"
"Pak Kavindra mbak."
"Pak Kavindra kenapa?"
"siang tadi beliau bersitegang dengan dua pemuda untuk menolong seorang gadis tapi tapi dua pemuda itu mencegat mobil kami dan tiba tiba terjadipenusukan, mereka menusuk pak Kavindra."
"Astaga pak Agung, kenapa tidak dibawa ke rumah sakit?"
"Saya bingung mbak, tadi kami tidk membawa driver, hanya saya dan pak Kavindra dan saya tidak tahu rumah sakit terdekat."
"Ya Tuhan, bagaimana keadaan beliau?"
"darah terus mengalir mbak dari perutnya yang tertusuk."
"Ada apa Case?" tanya Jenna yang sudah ada di belakang Cassandra.
"Panjang ceritanya, kita ke rumah sakit dekat sini, rumah sakit Royal Melborne dekat sini kan Jen?" tanya Cassandra.
"Iya, satu kilometer dari sini, ada apa?"
"Tidak ada waktu menjelaskan, kita kesana, pak Agung, biar saya yang mengemudi mobilnya," ucap Cassandra, pak Agung mengangguk, Jenna kembali ke mobilnya dengan wajah bingung, sedangkan Cassandra berlari menuju pintu mobil dimana Kavindra terkulai lemah di jok belakang dengan wajah sudah pucat pasi karena kehilangan banyak darah.
Lynagabrielangga.