"Terima kasih, sudah bertemu pak Kavindra?" Tanya pak Agung. 
"Kenapa saya harus bertemu pak Kavindra?" tanya Cassandra salah tingkah. 
Pak Agung hanya tersenyum penuh arti mendengar jawaban Cassandra. 
"Ini dari saya," ucap Cassandra menyerahkan kotak kecil yang sudah dibungkus kertas kado kepada pak Agung. 
"Kenapa repot repot mbak Cassandra." 
"Tidak repot pak." 
"Terima kasih, silahkan menikmati pestanya, silahkan dicicipi makanannya." 
Cassandra mengangguk, ia pamit meninggalkan pak Agung yang berbincang  bincang dengan beberapa temannya menuju boot makanan dan minuman.  Cassandra berjalan menyusuri boot makanan dan memilih makanan apa yang  akan ia makan, pilihannya jatuh pada makanan tradisional yaitu sate. 
Cassandra mengambil sedikit nasi, juga dua tusuk sate dan acar tak  lupa ia mengambil orange juice untuk minumannya. Ia edarkan pandangannya  mencari tempat duduk dan ia melihat meja bulat tak jauh dari tempatnya  berdiri yang masih kosong, Cassandra berjalan menuju meja itu dan duduk  disana. 
Cassandra mencoba menyantap makanannya sambil melihat suasana dalam  gedung, ia tertegun karena dimeja sebelah mejanya Cassandra melihat...  Kavindra, pria itu sedang duduk bersama Clara. Mereka saling bercanda,  wajah Cassandra berubah, wajahnya terlihat tidak suka melihat Kavindra  bersama Clara. 
Cassandra kembali menunduk dan mencoba menikmati makanannya tapi ia  sudah tidak berminat melanjutkan makannya karena melihat pemandangan di  depannya. Walau Cassandra tidak ingin melihat semuanya tetap saja  matanya tertuju pada interaksi Kavindra dan Cassandra yang sangat akrab,  apalagi Clara terlihat cantik dan anggun. 
Cassandra menyangka jika Clara dan Kavindra ada hubungan spesial  dilihat dari interaksi mereka berdua, Cassandra merasakan hatinya tak  rela melihat Clara dan Kavindra tapi kemudian ia menggelengkan  kepalanya. 
"Sadar Case, mereka itu ada hubungan, tak sepantasnya kamu menyukai bos kamu," gumam Cassandra mengingatkan dirinya sendiri. 
Cassandra masih menatap Kavindra dan Clara dengan wajah cemburu walau  ia mengingkari akan perasaannya pada Kavindra tetap saja rasa cemburu  itu muncul, Cassandra kemudian berdiri dan berjalan menuju toilet gedung  tersebut. Ia menatap wajahnya di cermin toilet dan kemudian membasuh  mukanya, Cassandra tak habis pikir kenapa ia harus cemburu pada  interaksi Kavindra dan Clara ia bahkan menolak perasaannya yang jatuh  cinta pada Kavindra. 
"Kenapa kamu harus cemburu Case?" ucap Cassandra pada pantulan dirinya di cermin. 
"Karena kamu sudah jatuh cinta kepadaku." 
Cassandra mendelik karena Kavindra sudah berdiri di belakangnya, ia  kemudian berbalik tapi tidak mendapati Kavindra. Cassandra kembali  menghadap cermin dan Kavindra masih ada di belakangnya dengan senyuman  khasnya. 
"Enggak... aku tidak jatuh cinta..." 
"Kamu jangan mengingkari perasaan kamu sendiri Cassandra." 
"Enggaaaaak..." teriak Cassaandra. 
"Nona kenapa? Kenapa berteriak?" tiba tiba seorang cleaning service masuk dlam toilet wanita yang hanya ada Cassandra disana. 
"Hah...!! tidak ada, tidak ada apa apa," jawab Cassandra kemudian, ia  sudah tidak melihat bayangan Kavindra dalam cermin. Cassandra menghela  nafas kemudian berjalan keluar dari toilet, dalam gedung ternyata ada  acara berdansa. 
Cassandra melihat pak Agung dan istrinya berdansa berdua ditengah  tengah para undangan, musik berhenti dan pak Agung dan istrinya  menghentikan dansa mereka. Musik kembali mengalun dan pak Agung  mempersilahkan tamu undangannya berdansa dengan pasangan masing masing,  dan benar dugaan Cassandra, Kavindra dan Clara da diantara tamu undangan  yang berdansa. 
Kavindra dan Clara terlihat sangat serasi dan menjadi pusat perhatian  para tamu undangan lain, Cassandra yang melihat itu teringat akan apa  yang terjadi beberapa waktu lalu, saat Ia dan Kavindra berdansa di  outdoor resto dan Kavindra menciumnya. 
Cassandra membalikkan badannya, tak ingin melihat kemesraan Kavindra  dan Clara yang membuat hatinya tercubit karena rasa cemburu. Cassandra  sudah tidak sanggup melihat kemesraan Clara dan Kavindra, ia kemudian  memutuskan untuk pulang. Cassandra bergegas keluar dari gedung tempat  wedding anniversary. 
Hal itu tak luput dari pandangan pak  Agung, ia tersenyum dan rencananya berhasil, ia bisa melihat tatapan  cemburu Cassandra pada Clara dan Kavindra. Tepat saat itu musik  berhenti, pak Agung berjalan mendekati Kavindra dan Clara kemudian  berbisik kepada bosnya itu. 
Kavindra mengangguk dan tersenyum, "Aku pergi dulu Cla..." 
"Mau kemana kamu?" 
"Aku harus pulang." 
"Pulang? kita belum satu jam disini Kav, kenapa buru buru pulang?" tanya Clara bingung. 
"Ada  yang harus aku lakukan," ucap Kavindra berjalan meninggalkan Clara,  Clara menatap Kavindra dengan wajah kecewa. Clara merasa Kavindra sulit  didekati walau ia sudah berpisah lama dengan mantan istrinya. 
Sedangkan  Cassandra berjalan cepat menuju mobilnya yang berada di area parkir  gedung, tapi ia tidak segera menghidupkan mesin mobilnya. Cassandra  menyandarkan punggungnya di sandaran jok pengemudi dan memejamkan mata,  kenapa ia terpengaruh dengan apa yang ia lihat. Kembali terbayang  kemesraan Clara dan Kavindra membuatnya frustasi. 
"Case...hentikan,"  gumamnya, ia geram dengan dirinya sendiri. Walaupun jika ia mengakui  perasaannya sekarang tapi percuma karena Kavindra sudah bersama Clara,  ia hanya bisa memendamnya. 
Cassandra kemudian menghidupkan  mesin mobil tapi ia terkejut karena ia melihat Kavindra sudah berdiri di  depan mobilnya, Cassandra mengernyitkan dahinya. Kenapa tiba tiba  kavindra ada di area parkir sedangkan tadi dia sedang berdansa mesra  dengan Clara, Cassandra menghela nafas mengisi paru parunya dengan udara  sebanyak banyaknya. Jantungnya mulai berulah saat melihat Kavindra  dengan senyum khasnya, Cassandra memutuskan keluar dari mobil karena ia  melihat Kavindra masih berdiri kokoh di depan mobilnya tanpa berniat  minggir. 
Cassandra berjalan mendekati Kavindra masih dengan berusaha menenangkan detak jantungnya yang semakin cepat. 
"Kenapa pak Kavindra berdiri disini? saya mau mengeluarkan mobil." 
"Kamu mau kemana?" tanya Kavindra. 
"Mau pulang pak." 
"Acaranya baru dimulai kenapa pulang?" 
"Sa... saya..." 
"Ayo  masuk," Kavindra menarik tangan Cassandra kembali masuk dalam gedung  dimana pesta wedding anniversary pak Agung diselenggarakan. 
"Eh...eh  tapi pak..." Cassandra terseok seok mengikuti langkah lebar Kavindra,  dan Cassandra bingung kenapa ia malah menurut dengan apa yang dilakukan  Kavindra. Kavindra membawa Cassandra masuk dalam gedung tapi ia memilih  meja disudut belakang agar tidak ada yang melihat keberadaan mereka. 
"Duduk..." 
Dengan  wajah bingung Cassandra mengikuti ucapan Kavindra, ia duduk di kursi  yang ada dan Kavindra juga duduk di samping Cassandra. 
"Aku mau bicara," ucap Kavindra dengan wajah serius. 
Cassandra kembali mengernyitkan dahinya menatap Kavindra yang duduk di sebelahnya. 
"Bicara? tentang pekerjaan?" 
"Bukan..." 
"Lalu..." 
Kavindra terdiam, ia ragu akan menyatakan perasaannya kepada Cassandra. Keduanya hanya saling diam untuk beberapa lama. 
"Kav...  kamu bilang akan pulang, kenapa ada disini bersama gadis ini, ini  pegawai kamu kan?" tiba tiba Clara sudah berdiri di depan Kavindra dan  Clara. 
"Bisa kamu tinggalkan kami sebentar Cla? ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama Cassandra." 
"Bicara  saja, aku akan diam," ucap Clara kemudian dan malah duduk di samping  Kavindra, Kavindra memandang Cassandra, tidak mungkin ia mneyatakan  perasaannya saat ada Clara disana. 
Melihat Kavindra diam,  Cassandra kemudian berdiri, "kalau begitu saya akan pulang, permisi,"  ucap Cassandra berjalan meninggalkan Kavindra dan Clara. 
Kavindra  menghela nafas dan kemudian berdiri mengejar Cassandra hingga sampai di  area parkir yang sepi karena tamu undangan masih berada di dalam  gedung. 
"Cassie tunggu..." ucap Kavindra membuat Cassandra  menghentikan langkahnya, Kavindra memanggil namanya sama seperti Anna  memanggilnya. Ia kemudian berbalik dan menatap Kavindra dan heran kenapa  pria itu mengejarnya padahal ada Clara disana. 
Cassandra diam ditempatnya dan menatap Kavindra. 
"I love you..." 
Ucapan  Kavindra membuat Cassandra serasa mendengar suara petir yang  menggelegar, ia masih menatap Kavindra. Raut wajahnya menampakkan rasa  shock. 
"Apa!! pak Kavindra bilang apa tadi?" tanya Cassandra tak percaya walau ia mendengar tiga kata itu dengan jelas. 
"I  love you Cassie, aku juga tidak tahu sejak kapan rasa ini ada dan  tumbuh dihatiku tapi aku yakin jika aku memang sudah jatuh cinta  kepadamu." 
Cassandra menggelengkan kepalanya, "Pak Kavindra bercanda kan?" 
"Aku serius, dan tidak pernah aku se serius ini," jawab Kavindra. 
Cassandra  diam dan berpikir, semua diluar pikirannya, yang ia lihat tadi dalam  gedung betapa mesranya Kavindra dan Clara tapi kenapa sekarang Kavindra  malah mengatakan jika ia jatuh cinta pada dirinya. 
"Tapi Clara?" 
Lynagabrielangga.