Keputusan Ziva

1074 Words

"Sayang, apa kamu mencintai Ziva?" tanya Denisa saat lelaki itu baru saja masuk ke dalam kamar mereka. Denisa tidak lagi tidur di kamar Zico melainkan di kamar tamu. Dion tidak ingin tidur di ranjang yang sama dengan mertuanya. "Kamu melihatnya?" tanya Dion sambil mengusap pucuk kepala istrinya. Denisa mengangguk lemah. "Entahlah, rasanya, sakit di sini saat melihat kamu memeluk dan juga menciumnya tadi," keluh Denisa. "Tidak perlu cemburu begitu sayang, bagaimanapun juga, Ziva itu juga istriku. Apalagi, dia dalam keadaan berduka karena kehilangan ayahnya. Wajar jika aku menghiburnya," bujuk Dion sambil menoel dagu istri mudanya. Wajah Denisa masih terlihat masam. Dia cemburu kala melihat Dion yang begitu perhatian pada Ziva. "Jangan cemberut begitu, nanti cantiknya hilang. Tersenyuml

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD