"Tolong Om urus semuanya. Aku hanya ingin tahu beres saja. Aku sudah tak sanggup lagi bersamanya," titah Ziva pada pengacara Papanya. Meski Dion telah mengancamnya, wanita itu tidak takut sama sekali. Dia tetap menggugat cerai sang suami. Mungkin, suaminya memang bisa berbuat adil. Namun, hatinya yang ternyata tak sanggup untuk berbagi. Biarlah dia mengalah, daripada dia harus sakit hati. Seminggu kemudian, Ziva memutuskan untuk mendatangi kantor Dion. Dia sudah memantapkan hatinya untuk berpisah dari lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu. "Tandatangani surat itu!" Ziva melemparkan surat gugatan cerainya tepat di wajah sang suami. "Sayang, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu melemparkan semua ini padaku?" tanya Dion sambil memunguti kertas-kertas itu. Lelaki itu pun membacanya. Tang