19. Mawar Berduri

1092 Words

Hari bahagia pernikahan ku tiba. Bahagia? Hah!Tomas mengantarku ke pabrik batu bata kosong yang terletak di daerah netral antara Utara dan Selatan. Aku menoleh ke arah adikku yang duduk di belakang kemudi. Tampak tampan dengan kemeja, vest, dan jas nya, Tomas tidak banyak bicara sepanjang jalan. “Kau baik-baik saja?” tanyaku memecah kesunyian diantara kita. “Ya.” jawabnya singkat. “Kau tampak cantik, Red.” lanjutnya pelan. Aku menoleh ke arah nya. “Benarkah?” tanyaku tidak yakin. Penampilan adalah hal terakhir yang ada dalam pikiranku yang saat ini. Dihari ‘istimewa’ ini kuputuskan untuk menyanggul rambut coklat ku yang sebahu dan mengenakan lipstik terang warna merah darah yang terlihat sangat kontras dengan kulit putihku. Tak lupa kuselipkan pisau lipatku di sela sanggulku,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD