Pertanyaan Axel membuat Siena terdiam. Dia sama sekali tidak bisa memberi jawaban apa pun saat ini.
Entah kapan mereka bisa bersama lagi. Bahkan kapan mereka akan bertemu lagi saja Siena susah memberi jaminan.
“Kita pikirkan ntar aja. Kita nikmati aja duke sekarang. Lagian aku juga belum maafin kamu,” jawab Siena beralasan.
“Kamu belum maafin aku?” tanya Axel.
“Heem.”
“Kenapa? Kan aku udah jelasin semuanya. Lagi pula kita juga ud—“
“Ayo makan. Kalo gak mau makan, ayo pulang,” potong Siena.”
Axel terdiam. Dia tidak bisa menjawab lagi karena saat dia akan bicara, mata Siena sudah melotot ke arahnya. Dari pada pujaan hatinya itu marah dan ngambek, lebih baik dia menurut saja.
Siena menikmati makanan yang telah lama tidak dia makan. Rasanya kenangan bersama Axel langsung terputar kemba
