[26] Janjinya Mas Adnan

1346 Words

“Enak kan, Lol?” Lolita menganggukan kepalanya. Cake yang ibu mertuanya beli memang enak. Kebetulan cake tersebut merupakan varian kesukaannya. Ibu mertuanya juga membeli ditempat yang biasa maminya beli. “Lumayan kan buat ganjel perut sebelum makan malam?! Ibu udah tua sekarang, jadi nggak bisa ngemil-ngemil kayak kamu. Makan manis dikit, ngembang badannya. Udah kayak adonan donat aja.” “Ibu nggak gendut kok. Masih cantik banget.” Puji Lolita, sepenuh hati. Entah ajian apa yang dilakukan oleh mami dan ibu mertuanya, wajah mereka tetap glowing dan kencang meski berkepala empat. “Soalnya Ibu diet.” Ujar Tatiana. Diet? Apakah itu diperlukan untuk manusia sesempurna ibu mertuanya? Mengetahui rasa ingin tahu yang terpancar dari wajah menantunya, Tatiana pun menceritakan alasan mengapa d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD