“Kamu yakin ini milik siswi sekolah saya?” Biantara melayangkan sebuah pertanyaan menyelidik. Ia tidak yakin. Selama bertahun-tahun mendirikan yayasan itu, belum pernah sekali pun ia kecolongan. “Yakin, Bian. Saya menemukannya dekat di loker kelas 12.” Deg! Deg! Deg! Kania langsung berbalik, membelakangi dua pria yang saling menatap serius. Jantungnya berdegup kencang. Tubuhnya makin gemetar. Tidak mungkin itu tespek miliknya. Ia menyangkalnya mata-mata. Tapi, gadis itu teringat sesuatu. Tespek yang ia gunakan untuk mengecek tadi, tidak ada padanya. Alat itu dibawa Nala. Mungkinkah sahabatnya itu teledor hingga jatuh di sembarang tempat tanpa sepengetahuannya? Ingin rasanya Kania memastikan. Ia mengambil ponsel dari dalam tas, kemudian mengirim sebuah pesan pada Nala. Di

