Mata Adelia berkaca-kaca saat mendengar perkataan om Farel barusan. Terlebih lagi bunga mawar yang diberikan olehnya langsung dijatuhkan begitu saja ke bawah tanah.
Om Farel menghela nafas berat dan berkata, " Ayo pulang sekarang sudah malam. Lain kali om tidak akan memaafkan perbuatan kamu. "
"Kenapa om terus saja menolakku? apa kekuranganku? aku cantik, seksi, dan juga montok. Jadi apa yang kurang dariku om?! " seru Adelia dengan wajah hampir saja menangis.
"Jawabannya sudah jelas kan? kamu itu keponakanku! aku tidak akan mungkin berpacaran ataupun menikah denganmu!! " jawab om Farel dengan tegas.
"Om bukan adik kandung papaku jadi kita bisa... "
"Tetap saja kamu adalah keponakanku!! aku tidak akan pernah berpacaran ataupun menikahimu!! sebaiknya kita pulang sekarang! ayo ikut om! " paksa om Farel sembari menarik tangannya.
"Aku nggak mau ikut sama om! aku bisa pulang sendiri!! " tolak Adelia mentah-mentah.
Tiba-tiba saja om Farel menggendong Adelia seperti sedang memikul beras di atas bahunya. Sontak hal itu membuat Adelia kaget dan memberontak.
"Turunkan aku om!! turunkan aku!! aku nggak mau pulang bareng om!! "
"Tidak bisa! sekarang sudah malam!! kamu harus pulang kerumahmu!! "
Om Farel menggendong Adelia sampai ke mobilnya dan melemparkan gadis itu ke dalamnya. Setelah itu om Farel juga ikut masuk dan duduk di kursi kemudi. Adelia ingin keluar dari mobilnya namun om Farel sudah lebih dulu mengunci pintu mobilnya.
"Buka nggak!! aku nggak mau ikut pulang sama om!! " desak Adelia.
"Tidak! kamu harus pulang bareng om sekarang!! " Om Farel langsung menjalankan mobilnya menuju kerumahnya Adelia. Sesampainya disana, Adelia tiba-tiba saja duduk di atas pangkuan Om Farel dan menciumnya seraya memegang kedua kerah baju kemejanya.
Awalnya om Farel ingin mengelak tubuhnya untuk menjauh tapi lama kelamaan dia juga ikut menikmati ciuman itu dan membalasnya lebih dalam lagi.
"Nghhh om, " desah Adelia saat om Farel saat mencium lehernya sambil meremas sebelah bukit kembarnya.
Om Farel langsung tersadar dan mendorong Adelia hingga kepalanya terbentur badan mobil.
"Ahkk!! sakit!! " ringis Adelia kesakitan.
"Cepat turun! " perintah om Farel.
"Ck! kasar sekali sih! aku tau om itu tertarik padaku kan?! buktinya om menikmati ciuman dariku barusan! ayo mengaku saja! tunggu dulu bau parfum siapa ini? apa om habis ketemu sama cewek lain?! apa yang kalian lakukan?! cepat katakan! "
Om Farel enggan untuk menjawab pertanyaannya, " Keluarlah sekarang! jangan sampai aku menyeretmu untuk keluar dari mobilku! "
"Katakan padaku! om ketemu sama cewek lain kan?! bukannya om baru saja putus dengan bu Siska! bisa-bisanya om melakukan hubungan intim bersama cewek lain!! "
"Itu bukan urusanmu! cepat keluar sekarang!! " om Farel keluar dari mobilnya lalu menarik tangan Adelia untuk keluar dari mobilnya dengan paksa. Di waktu yang bersamaan, sebuah mobil Royce Roll berwarna hitam muncul di hadapan mereka.
Tin tin tin
Seorang wanita cantik dan modis usia 25 tahun keluar dari mobil tersebut dan mendekati mereka.
"Om Farel? tumben om dateng kemari, " sapa Alisa kakak tirinya Adelia.
Adelia langsung menggandeng tangannya om Farel dengan posesif, " Om Farel habis nganterin aku pulang lah, kita kan sekarang pacaran! jadi kakak jangan coba-coba dekatin om Farel! "
Om Farel berusaha melepaskan tangannya Adelia dari lengannya, tapi gadis itu menempel begitu sangat erat layaknya cicak di dinding, " Jangan dengarkan ucapan gadis gila ini Alisa. Kamu habis pulang ngantor? "
"Iya om soalnya ada beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan jadi hari ini aku terpaksa lembur. Om mau masuk dulu? " tanya Alisa seraya memamerkan senyum manisnya.
"Tidak perlu, lebih baik kamu urus saja gadis gila ini. Om mau pulang sekarang," dengan sekuat tenaga om Farel melepaskan tangan Adelia darinya lalu segera masuk ke dalam mobilnya.
"Om Farel!! hati-hati ya sayangku!! sampai jumpa di kampus! " seru Adelia seraya melirik ke arah Alisa agar kakak tirinya itu dapat mendengarnya. Setelah mobil om Farel pergi menjauh, Adelia melambaikan tangannya sejenak lalu masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Alisa.
"Del, tunggu!! " panggil kak Alisa dari belakang.
Adelia memutar bola matanya malas dan berbalik ke arah kak Alisa, " Ada apa? "
"Kamu beneran pacaran sama om Farel? " tanya kak Alisa.
"Iya lah pacaran! emangnya kenapa? gak suka? " tanya Adelia jutek sembari melipat kedua tangan di dadanya.
"Kamu nggak boleh pacaran sama papa. Bagaimana kalau papa sampe tau? " ucap Alisa menakut-nakuti Adelia.
"Siapa yang pacaran? " tanya Wisnu tiba-tiba muncul di belakang mereka.
Mendengar suara papanya, jantung Adelia hampir saja mau copot. Dia berbalik ke arah papanya dengan wajah ketakutan, " Eh papa.. papa kok ganteng banget malam ini pa. "
"Kamu gak usah mengalihkan pembicaraan Adelia. Siapa yang pacaran? apa kamu yang pacaran? " tanya Wisnu dengan serius.
"Itu... bukan aku pa, tapi kak Alisa yang pacaran! " jawab Adelia.
Alisa sampai terkejut karena Adelia malah menuduhnya pacaran, " Bukan pa, aku nggak pacaran kok! yang pacaran itu A.. mmmmphhh mmmphhh!! "
Adelia langsung membekap mulutnya Alisa agar tidak mengatakan hal itu pada papanya. Padahal dia dan om Farel belum berpacaran, itu semua hanya halusinasi nya saja, " Betul itu pa! kak Alisa pacaran sama om Bastian! temannnya papa itu loh!! "
"Hah? Bastian? kamu gak salah Alisa? dia udah tua seumuran papa! kamu lebih pantas sama anaknya om Bastian si Leo. Apa betul kamu pacaran sama Bastian?! " tanya Wisnu kaget.
Alisa melepaskan bekapan Adelia dan menggelengkan kepalanya, " Nggak pa! mana mungkin aku suka sama om Bastian apalagi anaknya!! "
Siapa sih yang kenal sama Leo anaknya om Bastian. Leo adalah cowok playboy di kota ini. Mungkin seluruh cewek cantik di Jakarta udah pada tidur bareng dia. Bahkan Alisa pernah memergoki om Bastian ke hotel bareng seorang gadis seusia dirinya.
"Udah-udah, intinya papa tidak masalah kamu pacaran sama siapa. Sekarang kamu masuklah ke kamar sayang pasti kamu lelah sekali lembur kerja kan? atau kamu mau makan dulu? nanti papa minta bibi untuk menghangatkan makanannya, " ucap Wisnu begitu lembut pada Alisa.
"Pa, aku juga lapar, " rengek Adelia. Seharian kursus dia gak sempat makan apapun. Tadi dia hanya makan sepotong roti untuk mengganjal perutnya.
"Emangnya tadi kamu nggak makan apa? lihat badan kamu itu, kenapa jadi tambah lebar?! nilai kamu saja kemarin B! udah sana kamu masuk ke kamarmu dan belajar lagi sana!" perintah Wisnu.
"Papa kok keterlaluan sih! aku kan juga manusia! dan aku juga adalah anak kandungnya papa! masa papa memperlakukan aku seperti anak tiri sih!! " protes Adelia tidak terima karena papanya selalu berlaku pilih kasih antara dia dan Alisa.
"Sudah sana masuk!! kalau nilaimu sudah bagus baru kamu boleh makan malam! lagian uang yang papa berikan cepat sekali ludesnya! apa kamu main judi online?! papa akan usut kemana uang-uang itu pergi! jika sampai ludes oleh judi papa akan memblokir semua ATM kamu!! " ancam Wisnu tidak main-main.
GLEK
Adelia menelan ludahnya kasar, kalau sampai papanya tau kalau uangnya habis buat bersenang-senang di club maka matilah dia!