Bab 34

1703 Words

Lidia sudah lebih dulu berbaring di sisi ranjang, membiarkan tubuh mungilnya tenggelam dalam kelembutan selimut satin berwarna krem pucat. Seprai yang dingin menyentuh kulitnya, membuatnya harus menarik selimut lebih tinggi hingga menutupi bahu. Rambutnya yang masih sedikit lembap setelah mandi malam terurai acak di atas bantal, menguarkan aroma segar sabun dan sampo yang samar—aroma sederhana namun menenangkan. Meski matanya terpejam, Lidia tak benar-benar tertidur. Dari sela-sela bulu matanya, ia melirik ke arah Roby yang tengah berdiri di sudut kamar. Tubuh pria itu tampak kontras dengan cahaya lampu kamar yang lembut. Bidang dadanya terbuka lebar, otot-ototnya terlihat jelas, hanya tertutup celana boxer gelap. Pemandangan itu saja cukup untuk membuat jantung Lidia berdetak lebih cepat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD