Roby dan Lidia saat ini berada di sebuah ruangan privat salah satu restoran ternama di area Jakarta Pusat. Ruangan privat restoran itu seakan memiliki atmosfernya sendiri—tertutup dari hiruk pikuk luar, sepi kecuali musik instrumental yang mengalun samar dari speaker tersembunyi. Cahaya lampu gantung kristal menyebar lembut, memantul di permukaan meja bundar yang tertutup kain putih bersih. Gelas-gelas kristal berkilau di bawah cahaya itu, dan sesekali aroma daging panggang serta roti hangat menyusup lewat pintu yang dibuka pelayan. Roby duduk tegak, dengan jas hitam gelap yang jatuh rapi di tubuh tegapnya. Tangannya bertaut santai di atas meja, wajahnya menampilkan ketenangan khas seorang pemimpin yang terbiasa menghadapi situasi penting. Di sampingnya, Lidia tampak sibuk dengan tablet