Ada yang terasa kosong di hati Rara ketika Erlan berpamitan pulang. Entah kenapa, setiap dekat dengan pria itu, hatinya menghangat. Dia berbeda dengan Arga. Bersama Erlan, Rara bisa menjadi dirinya sendiri. Ia tak perlu melakukan sesuatu yang besar untuk menarik perhatian Erlan. Tidak seperti Arga, yang kadang baru datang jika membutuhkan sesuatu. Namun, rasa bersalah pada Arga kembali menyelinap. Bagaimanapun juga, Arga telah memberikan segalanya. ***** Siang ini, Erlan kembali janjian bertemu dengan Axel. Mereka bertemu di coffee shop langganan, yang lokasinya tidak jauh dari kantor Axel. "Axel, aku membawa informasi yang sangat penting. Sebelumnya kita mencurigai Arga bukan? Ternyata memang benar Arga yang berada di balik keagresifan Rara." Axel terdiam sejenak. Ia menghembuskan n

