"Lalu soal kalung mutiara ini ...." Keyara memegang kalung yang melingkar cantik di lehernya. "Kalung ini memang banyak di pasaran, model pasaran, dan banyak yang punya. Sebenarnya kalung ini punya sejarah penting untuk saya. Kalung ini pemberian remaja lima belas tahun yang jadi korban bullying. Saya menjadi volunteer di komunitas anti-bullying dan sering mendengarkan curhatan mereka. Anak ini mengidap leukemia. Dari dia saya belajar banyak. Bagaimana dia bertahan menghadapi bullying dan bagaimana dia berdamai keadaannya, ini memberikan inspirasi yang luar biasa. Namanya Alia. Dia meninggal dua bulan yang lalu." Mata Keyara berkaca mengingat kenangan indah yang pernah tertoreh bersama Alia. Lagi-lagi semua pun bungkam, tak terkecuali Mutia. Gadis itu hanya mampu terkatup tanpa tahu haru

