Keyara mengerjap. Ia memandang lepas pada selimut yang membungkus tubuhnya. Selimut yang juga menutup tubuh Arga yang terbaring di sebelahnya. Tentu ia tak lupa pada momen indah sekaligus panas yang belum pernah terjadi selama pernikahan mereka. Jejak-jejak gairah Arga masih tercetak di bagian-bagian tubuhnya dan ia juga mendapatkan jejak yang sama di bagian tubuh suaminya. Sejenak ia berpikir, entah bagaimana mereka melakukannya semalam. Segala perselisihan dan dinginnya hubungan yang selama ini mewarnai, semalam seolah lebur, benar-benar lebur. Keyara seperti melihat Arga dalam sosok yang berbeda. Wajah dingin itu tak ada lagi. Gurat kekesalan dan kemarahan yang sering kali terpendam di balik datarnya ekspresi Arga juga sama sekali tak tampak. Laki-laki itu memperlakukannya begitu lemb

