Chapter 109. Rumah

1336 Words

Pagi itu, udara di halaman rumah terasa lembut. Sinar matahari menembus tirai jendela dapur, memantul pelan di atas meja makan. Keyara menata rambutnya cepat-cepat sambil melihat cermin kecil yang ia selipkan di antara vas bunga. Selanjutnya ia mengenakan jilbab yang warnanya senada dengan warna bajunya. Ia tampak sedikit gugup. Namun, tak mampu menyembunyikan senyum tipis yang sesekali muncul. Hari ini adalah jadwal kontrol kehamilan, kontrol pertama sejak ia dan Axel mengetahui kabar itu beberapa minggu lalu. Axel mengulas senyum tipis. "Siap, Sayang?" "Sebentar..." Keyara merapikan cardigan yang sengaja ia kenakan untuk menutupi perutnya yang masih belum begitu terlihat. "Aduh… kenapa jadi deg-degan begini, ya?" Axel mendekat, menangkup kedua pipinya. "Karena kamu sedang bawa sesuat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD