Chapter 39

1043 Words

Keyara mencuci peralatan dapur tanpa suara. Hanya gemericik air yang mengalir dari keran yang memecah kesunyian. Hatinya hampa. Seakan ia jalani hari hanya untuk menghabiskan sisa waktu sebelum ia benar-benar pergi. Tiba-tiba satu pelukan melingkar di pinggangnya. Keyara berhenti sejenak. Ekor matanya melirik pada jari-jari Arga yang mendekapnya. Itu semua tak akan mengubah keadaan. Keyara melepaskan diri dari pelukan Arga. Ia berbalik dan menatap Arga datar. Mungkin ini adalah tatapan terdingin Keyara selama mereka menikah. "Key, aku mohon pertimbangkan semuanya. Kita bisa mulai dari awal lagi. Kita perbaiki semuanya." Arga menelan ludah. Pandangan matanya tak beralih sedikit pun. Mata itu terus tertuju pada wajah Keyara yang tak menunjukkan ekspresi apa pun. "Tidak, Mas. Aku akan tet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD