Aluna tak bisa bergerak. Kaivan memeluknya dari belakang sangat erat. Padahal pria itu masih tidur, tapi kenapa kukuhan tangannya begitu kencang? “Hah ….” Aluna menghela napas. Waktu hampir menunjukkan pukul 6 pagi, sampai kapan ia akan terus berada dalam posisi seperti ini? Tiba-tiba Aluna termenung teringat apa yang terjadi semalam. Meski Kaivan seakan tak akan melepaskannya semalam, tapi pada akhirnya, pria itu tak menyentuhnya. Tiba-tiba saja, Kaivan menyingkir dari atasnya, berbaring di balik punggungnya dan memeluknya hingga pagi. Aluna tersentak saat merasakan gerakan kecil dari Kaivan. Ia pun memejamkan mata, pura-pura tidur. Kaivan membuka mata dan perlahan melepaskan Aluna. Ia lalu menarik tangannya perlahan kemudian menegakkan punggungnya dengan hati-hati. Kaivan memijat

