Tubuh Anggita mematung. Matanya melebar, mulutnya sedikit terbuka dan pandangannya menatap lurus pada Kaivan yang berdiri di depannya. Ia pun terus bertanya-tanya dalam hatinya, apakah ia sedang bermimpi? Sebab dirinya merasa pernah mengalami ini sebelumnya, bermimpi saat ia membuka pintu sudah ada Kaivan di depan matanya. Namun, saat Aluna muncul, Anggita baru sadar bahwa ini nyata, bukan sekedar mimpi atau fatamorgana. “Aku pulang, Bu,” ucap Kaivan dan di detik berikutnya, ia terkejut sebab ibunya tiba-tiba jatuh pingsan. “Ibu!” teriak Aluna dan segera menghampiri sang ibu mertua. “sudah kubilang, harusnya kita memberitahu ibu,” ucapnya pada Kaivan. Ibu mertuanya itu pasti sangat terkejut karena tiba-tiba melihat Kaivan. Kaivan menyuruhnya merahasiakan kepulangan mereka, bahkan menyu

