72

3089 Words

POV Astuti Kalau aku mandi, pasti anak nakal itu bersorak girang, kalau tidak mandi .... Huuuh! Aku membuang napas keras dan memijit-mijit kening yang berdenyut pusing, sungguh aku dibuat stres oleh anak sendiri. Mandi salah karena aku tidak mau diatur-atur oleh bocah tengil itu, jika tak mandi, takutnya guru-guru benar-benar datang ke sini. Tentu akan sangat memalukan jika mereka datang, keadaanku masih kacau begini. Tentu aku, harus terlihat cantik dan elegant. Setelah menimbang-nimbang cukup lama, akhirnya aku masuk kamar mandi dan berendam di bathtub untuk menenangkan diri. Aku menyabuni tubuh amat pelan sambil memejamkan mata dan menghela napas panjang-panjang. Sabar, sabar, kalau tidak sabar bisa darah tinggi dan cepat mati. Aku harus tetap sehat agar bisa melihat cucuku kelak.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD