POV Nina "Put-riii!" Teriakku antusias saat melihat sahabatku turun dari motor diantar Om Redi. Om Redi juga ikut turun setelah memarkir motornya di halaman rumah lalu mereka berjalan beriringan. Aku yang sedang duduk di teras minum s**u beranjak berdiri, merentangkan kedua tangan pada sahabatku yang semakin dekat. "Kangen banget rasanya." Aku memeluknya. Putri balas memelukku. Begitu pelukan terlepas, aku mempersilakan suami duduk. "Duduk, Om," kataku. Putri langsung duduk di sampingku, sementara suaminya di seberangku. Dia celingak-celinguk ke sana kemari. Kanan, kiri, menoleh ke belakang, lalu tatapannya berlama-lama ke arah pintu rumah yang terbuka. "Manalah pejantan kau tu? Tak lihat aku ni dari tadi. Masih lelap, kah, dia?" tanyanya dengan sebelah mata menyipit. "Suamiku udah be

