119

1936 Words

POV Satria Zaki menoleh, dia mengerutkan kening heran. Nina juga menatap kemari. "Ada apa, Yah? Apa aku berbuat sesuatu yang salah lagi menurut ayah?" tanyanya dengan kernyit heran. Nina menatapku terlihat tak enak hati saat aku menghela napas panjang. "Kamu jangan ganjen-ganjen pada Nina." Mata Zaki langsung melebar menatapku tak percaya. Ia tertawa kecil, lantas bertanya dengan sisa tawa di bibirnya. "Ganjen bagaimana maksud ayah? Aku tidak menyentuhnya sama sekali. Benar kan, Nina?" tanyanya. Tatapanku menajam pada Nina yang perlahan mengangguk. Aku mengembuskan napas, daripada ditahan yang bisa membuat darah tinggi, bisa menyebabkan struk juga jantung, lebih baik kukeluarkan uneg-uneg yang sejak tadi membuat d**a terasa berat juga berdebar ingin mengoceh karena sikap Zaki yang sep

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD