92

234 Words

Wilda duduk dengan gelisah di dalam kantornya, brosur tentang pencarian orang tua kandung masih terus dia genggam, padahal entah berapa kali dia sudah membuang brosur itu dan mengabaikan brosur itu beberapa hari yang lalu, tapi sekarang hatinya seperti tergerak untuk bertemu dengan pemilik brosur tersebut. Wilda memandang dengan lekat pada nomor ponsel yang tertera di brosur tersebut. “Apa aku telpon saja dia dan membuktikan sendiri?” tanya Wilda pada dirinya sendiri. “Sebaiknya aku telpon saja, biar rasa penasaranku tuntas,” lanjutnya lagi. Wilda meraih ponselnya dan mengetik nomor ponsel milik Rania, dan menelponnya. Rania yang saat itu sedang membersihkan halaman kantor tempatnya bekerja bergegas mengeluarkan ponselnya dari dalam kantong celana panjangnya. “Nomor baru? Siapa ya?”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD