Arkan melihat Frischa yang sedang berdiri di tepi jalan seperti sedang menunggu seseorang. Siang ini Arkan berencana akan menemui Rangga di rumahnya, tapi dia melihat Frischa yang sepertinya sedang menunggu seseorang dengan membawa helm. Arkan menepikan sepeda motornya, dia berhenti di depan Frischa. “Ca, kamu nungguin siapa?” tanya Arkan. “Nungguin Ziva,” jawab Ica. “Tumben enggak bawa motor sendiri?” tanya Arkan. “Motorku kan di bengkel kamu, Arkan. Ini mau ambil, tapi Ziva belum datang jemput aku,” jawab Ica. “Kamu mau ke mana?” tanya Ica. “Mau menemui Rangga, ada urusan sebentar. Motor kamu sudah jadi kok,” ucap Arkan. “Iya aku sudah tahu, sudah dihubungi Admin tadi,” jawab Ica. “Kamu tidak ke bengkel?” tanya Ica. “Enggak,” jawab Arkan dengan gayanya yang dingin tapi membuat Ic