Chapter 108 - Tamu Tak Dikenal

1431 Words

Malam harinya setelah menidurkan Zhafran, Arkan dan Thalia duduk di ruang tamu. Seperti biasa, kalau anaknya sudah tidur, mereka mengobrol dengan ditemani secangkir kopi. “Mas, aku ke kamar dulu, mau ambil ponselku, aku lupa belum memberitahukan mama dan papa, kalau aku hamil. Belum ngabarin bunda dan abah juga,” pamit Thalia. “Iya, ambil saja, segera kabari mereka, ini adalah kabar baik dan kabar bahagia, jadi harus segera di sampaikan pada mereka,” jawab Arkan. Pak Ahmad, satpam rumah Arkan tiba-tiba memanggil Arkan. Arkan tidak mengerti, kenapa Pak Ahmad memanggilnya. “Ada apa, Pak?” tanya Arkan. “Ada tamu, Pak?” jawab Pak Ahmad. “Siapa?” tanya Arkan. “Siapa, ya? Saya tidak tanya namanya, dia seorang perempuan cantik, Pak,” jawab Pak Ahmad. “Perempuan? Perempuan siapa, Pak?” tan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD