*P.O.V Arkan* Satu tahun lebih lima bulan. Aku sudah melalui waktuku tanpa Thalia lagi. Namun, bayangan Thalia masih lekat dengan hidupku. Bukan karena ada Frischa yang selalu ada di dekatku. Meski wajah mereka mirip, tapi sifatnya jauh berbeda. Thalia yang pendiam mempu membuat hatiku tak ingin berpaling darinya, dan Frischa yang selalu ceria dan selalu saja menghibur aku di saat hatiku sedang tidak baik-baik saja karena merindukan sosok Thalia. Abah, bunda, dan kakak-kakakku yang mengenal Ica selalu saja menyuruhku untuk lebih dekat lagi pada Ica. Mungkin Ica bisa menerima aku yang tidak mencintainya, tapi tidak bagi aku. Aku tidak mau menyakiti orang sebaik Ica. Aku tidak ingin membuat orang seceria Ica, orang yang selalu riang dan pantang sedih menjadi sakit hati dan hancur hatinya k