*P.O.V Frischa* Baru kali ini, selama aku mengenal Arkan, aku pergi bersama Arkan dengan berboncengan. Aku tidak tahu, aku harus bahagia atau apa. Rasanya tidak karuan, memeluk seseorang yang sangat aku cintai, tapi dia mencintai orang lain. Sungguh menyesakan d**a. Tapi, aku nikmati saja. Ini yang aku inginkan. Penantianku selama satu tahun ingin berboncengan dengan Arkan akhirnya terkabul juga. Tuhan masih berpihak baik padaku hari ini, dan menjawab doaku langsung. Arkan masih memegangi tanganku yang ada di perutnya. Aku mencoba melepaskan, tapi dia tetap memegangi tanganku. Aku tidak boleh terbawa suasana, aku tahu Arkan masih sangat mencintai Thalia, apalagi dia selalu menanti kepulangan Thalia ke Indonesia. “Ica, kita mau langsung ke pantai?” tanya Arkan. “Iya, memang mau ke mana