“Selamat.” Nando mengulurkan tangan pada Cita dengan senyum kecil yang harus ia tunjukkan. Meskipun kembali terluka, tetapi Nando tidak mampu berbuat apa-apa. “Makasih ... sudah datang, Mas,” balas Cita menyambut uluran tangan Nando dengan canggung, tetapi tetap mengulas senyum. Bagaimanapun juga, Nando adalah pria pertama yang bersemayam di hati Cita dan tetap memiliki satu tempat khusus di dalam sana. Awalnya, Cita tidak menduga Nando akan memenuhi undangan pernikahannya. Namun, pria itu terlihat memasuki ruang resepsi, setelah Cita dan Arya selesai menandatangani berkas pernikahan. Nando masih bisa tersenyum dan mengangguk tanpa kata saat membalas perkataan Cita. Setelah jabat tangan mereka terlepas, giliran Nando menyalami Arya dan kembali berucap kata yang sama. “Selamat,” kata

